Find Us On Social Media :

Sosok Lembu Sora, Ikut Merintis Berdirinya Kerajaan Majapahit tapi Ironis Nyawanya Malah 'Dihabisi' Pejabat Licik hingga Dikeroyok Pasukan Majapahit

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 28 Februari 2022 | 18:42 WIB

(Ilustrasi) Lembu Sora, sahabat Raden Wijaya, pendiri Majapahit

Intisari-Online.com - Kerajaan Majapahit berdiri pada akhir abad ke-13.

Kerajaan Hindu-Buddha ini mengalami masa kejayaan pada abad ke-14.

Raja pertama adalah Raden Wijaya.

Dia dinobatkan menjadi raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Saka, atau bertepatan dengan tanggal 10 November 1293.

Raden Wijaya, sang pendiri Kerajaan Majapahit, bergelar Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana.

Masa pemerintahan Raden Wijaya berlangsung selama 16 tahun, yakni pada 1293 Masehi hingga 1309 Masehi. 

Raden Wijaya mempunyai seorang sahabat bernama Lembu Sora atau Ken Sora yang ikut merintis berdirinya Majapahit.

Akan tetapi, akibat siasat adu domba yang dilakukan oleh pejabat licik bernama Mahapati, para sahabat Raden Wijaya, termasuk Lembu Sora, akhirnya memberontak.

Baca Juga: Tak Tahan dengan Kecantikan Ken Dedes, Tunggul Ametung Terpaksa Culik Wanita yang Bakal Lahirkan Raja-raja di Tanah Jawa, Nyawanya pun Berakhir Jadi Tumbal di Ujung Keris Seperti Kutukan Pendeta Ini

 Baca Juga: Ekskavasi di Mojokerto Temukan Prasasti Bertuliskan Aksara Jawa, Empat Tahun yang Lalu Ditemukan Pula Prasasti Majapahit di Lokasi Ini, Seperti Apa Isinya?

Pemberontakan Lembu Sora terjadi pada 1300, lima tahun setelah perlawanan keponakannya, Ranggalawe.

Pada peristiwa Pemberontakan Ranggalawe (1295), Lembu Sora masih berada di pihak Kerajaan Majapahit.

Namun, setelah menyaksikan keponakannya itu dibunuh secara kejam oleh Kebo Anabrang, Lembu Sora menjadi murka.

Ia pun menikam Kebo Anabrang hingga tewas.

Pasca pertempuran itu, Raden Wijaya sebenarnya telah mengampuni semua pihak yang terlibat.

Akan tetapi, akibat fitnah Mahapati, Lembu Sora akhirnya dicap sebagai pemberontak yang telah membunuh Kebo Anabrang.

Mahapati terus menghasut pejabat istana dan menyatakan bahwa Lembu Sora harus dihukum mati.

Namun, Raden Wijaya menolak usulannya karena hukuman itu dirasa terlalu berat.

Baca Juga: Simak Faktor Penyebab Majapahit Menjadi Kerajaan Besar Agraris dan Perdagangan Berikut Ini

Baca Juga: Perang Bubat Melahirkan Larangan Keturunan Sunda Nikahi Kerabat Majapahit, Sosok Raja Ini Melanggarnya hingga Harus Serahkan Tahtanya

Mahapati pun belum menyerah, dan kembali membuat fitnah dengan melaporkan bahwa para pejabat istana mulai resah karena raja seolah-olah melindungi Lembu Sora.

Akibatnya, Raden Wijaya langsung memberhentikan Lembu Sora dari jabatannya dan berencana akan membuangnya ke Tulembang.

Mahapati kemudian menemui Lembu Sora di rumahnya untuk menyampaikan keputusan raja.

Meski merasa sedih dan kecewa, Lembu Sora berniat datang ke istana untuk menyerahkan diri.

Akan tetapi, karena akal bulus Mahapati, Lembu Sora justru disangka akan melakukan pemberontakan terhadap raja.

Akhir hidup Lembu Sora

Lembu Sora berangkat menuju istana bersama Juru Demung dan Gajah Biru.

Ketika sampai di halaman istana, mereka langsung dihadang oleh pasukan Majapahit di bawah pimpinan Nambi.

Baca Juga: Tak Sekedar Menjadi Simbol Sejarah Kejayaan Nusantara di Masa Lalu, Ternyata Ini Peran Besar Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit bagi Indonesia

 Baca Juga: Tak Sekedar Menjadi Simbol Sejarah Kejayaan Nusantara di Masa Lalu, Ternyata Ini Peran Besar Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit bagi Indonesia

Nambi tidak mengizinkan Lembu Sora masuk dan pertempuran pun tidak dapat dielakkan.

Akibat kalah jumlah, Lembu Sora dan dua pengikutnya pun tewas setelah dikeroyok pasukan Majapahit.

Keruntuhan Kerajaan Majapahit sendiri diperkirakan terjadi pada abad ke-16.

Baca Juga: Sering Terjadi Gempa dan Gunung Meletus pada Masa Pemerintahannya, Inilah Kertawijaya, Raja Majapahit Ketujuh, Benarkah Penggantinya adalah Orang yang Membunuhnya?

 Baca Juga: Dibangun Oleh Pangeran dari Kerajaan Sriwijaya yang Jadi Buronan, Inilah Kerajaan Malaka, Kerajaan Kuat di Asia Tenggara yang Namanya Tak Kalah Tersohor dari Majapahit dan Sriwijaya

(*)