Find Us On Social Media :

Bikin Bergidik, Putin Perintahkan Pasukan Nuklir Rusia Siap Siaga Tinggi, Dampak Nuklir Tak Main-main Seperti di Hiroshima, Sebabkan 1.900 Kematian Akibat Kanker Meski Lewat Sedekade

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 28 Februari 2022 | 15:49 WIB

Apakah Rusia akan menggunakan nuklir dalam invasinya ke Ukraina ini?

Hiroshima menjadi pilihan karena kemungkinan bom dapat menyapu keseluruhan daerah dan efek yang ditimbulkan dari ledakan sudah dapat diprediksi.

Meski begitu, satu dekade setelah serangan ke Kota Hiroshima, efek jangka panjang mulai dirasakan oleh korban selamat.

Insiden penyakit kanker terus meningkat sejak 1956. Ternyata meningkatnya tumor dan kanker yang terus meningkat akibat dari resiko paparan radiasi dari bom atom.

Tak hanya itu saja, efek yang paling mematikan yang dihadapi ialah leukemia.

Penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak. Meningkatnya kasus leukemia pada anak-anak muncul setelah dua tahun pascaledakan dan terus bertambah.

Dicatat sekitar 1900 kematian oleh sebab kanker.

Baca Juga: Pantas Rusia Percaya Diri Gempur Ukraina Meski Berisiko Dikutuk Seisi Bumi, Konon Rusia Punya Senjata 'Kiamat' yang Bisa Meratakan Seisi Bumi Warisan Uni Soviet Ini

 Baca Juga: Diklaim Sebagai 'Ras Kulit Putih Paling Murni', Kecantikan Wanita Sirkasia Justru Berujung Petaka, Picu Genosida Warga Muslim oleh Kekaisaran Rusia

Berdasarkan sebuah penelitian di bidang epidemiologi oleh Radiation Effects Research Foundation dari tahun 1950 hingga 2000, setidaknya 46 persen kematian diakibatkan karena leukemia dan 11 persen kematian akibat kanker disebabkan oleh paparan radiasi.

Baca Juga: Merasa di Atas Angin, dengan Pongahnya Ukraina Klaim Telah Tewaskan dan Lukai 4.300 Tentara Rusia dan Hancurkan 146 Tank, Tunjukkan Serangan Kilat Rusia yang Gagal

Baca Juga: Dunia Ketar-ketir Perang Nuklir, Ternyata Rusia Bisa 'Bangkitkan' Bencana Nuklir Paling Buruk Sepanjang Sejarah Manusia dari Kota Hantu Setelah Sandera Pegawai PLTN Chernobyl di Ukraina

(*)