Find Us On Social Media :

Yang Diserang Ukraina, Ternyata Indonesia Sudah Bersiap Perang Melebar Sampai Minta Bantuan Negara Tetangga Ini Sembari Perhatikan Gerakan China di Laut China Selatan

By May N, Jumat, 25 Februari 2022 | 17:40 WIB

Tentara Angkatan Laut Indonesia menghadang kapal China 'Hua Li-8' di Belawan, Sumatera Utara, tahun 2016. Indonesia bersiap mengikuti pergerakan China dibantu negara tetangga ini

Kapal fregat itu baru-baru ini ditingkatkan dengan sistem radar jarak jauh Ceafar yang memungkinkannya melihat jauh ke dalam perairan Indonesia.

Bereaksi pada insiden 17 Februari dini hari itu, Kementerian Pertahanan China mengatakan pesawat patroli telah melaksanakan aksi "provokatif dan berbahaya" dalam petualangannya sedekat 4 kilometer ke kapal-kapal China untuk menjatuhkan pelampung sonar ditujukan untuk mendeteksi keberadaan kapal selam.

Departemen Pertahanan Australia mengecam "aksi militer tidak profesional dan tidak aman" yang dikatakan dapat membahayakan nyawa ABK P-8, salah satu dari 14 unitnya yang mulai berlayar dengan RAAF (Royal Australian Air Force) atau Angkatan Udara Australia sejak 2016.

Untuk sekarang, sebagian besar laser militer tidak terlihat dan dipakai untuk berbagai penemuan atau memandu senjata menembak targetnya.

Namun versi yang diarahkan ke pesawat Australia, yang memiliki jarak operasi sejauh 40.000 kaki, dikenal sebagai dazzler, dirancang untuk secara sementara membuat musuh buat dan membakar sensor.

Penggunaan laser dan senjata gelombang mikro tegangan tinggi hanyalah pada tahap awal perkembangan, tapi analis pertahanan Australia, Malcolm Davis, mengatakan Angkatan Laut China dan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) bergerak mengembangkan laser tunggal operasional dalam perang permukaan.

Baca Juga: Bak Sudah Siap Bawa Bencana ke Seluruh Dunia, Setelah Rusia Kini Giliran China Serang Taiwan, Bombardir Negara Kecil Itu dengan 9 Pesawat Tempur Ini

Baca Juga: Saat Seisi Bumi Ketar-ketir dengan Situasi di Ukraina, Siapa Sangka Taiwan Juga Sedang Memanas, China Kerahkan Pasukan di Darat, Laut, dan Udara?

Obyek silindris yang muncul di lepas pantai Pulau Selayar, Sulawesi Selatan awal Februari lalu diidentifikasi oleh pembuatnya, Geospace Technologies, saat peralatan tersegel yang membantu pemulihan pita laut seismik yang secara tidak sengaja terlepas dari dua kapal penarik.

Dimiliki perusahaan minyak negara PT Elnusa, SRD-500S "tidak digunakan untuk tujuan lain termasuk kemampuan pemetaan laut," ujar Geospace, menyangkal penilaian angkatan laut bahwa alat itu bisa dipakai untuk menyurvei suhu air, salinitas dan dipakai untuk operasi anti kapal-selam.

Akhir tahun 2020, nelayan temukan drone bawah tanah China mencurigakan di wilayah yang sama.

Membawa antena tanpa tanda pengenal, penemuan itu jadi penemuan ketiga di perairan Indonesia tahun sebelumnya, walaupun penemuan lainnya tidak diberitakan secara publik.