Find Us On Social Media :

Terkenal Bengis pada Segala Hal Berbau Rusia, Kehadiran Batalion Azov dalam Militer Ukraina Justru Bikin Putin Semringah, Bak Diberi Angin Surga

By May N, Kamis, 24 Februari 2022 | 16:56 WIB

Batalion Azov, pasukan 'penyelamat' Ukraina yang justru akan memudahkan serangan Rusia ke Ukraina

Peristiwa berdarah tersebut diawali dengan kontak senjata tentara Ukraina dan Batalyon Azov melawan aktivis pro-Rusia.

Batalyon Azov melakukan penyerangan terhadap para aktivis yang sedang melakukan parade, alhasil 25 masyarakat sipil terluka.

Walaupun kejam terhadap segala hal yang berbau Rusia, dikatakan bahwa Putin akan senang dengan keberadaan Batalion Azov.

Melansir NBC News, rasonalisasi Putin menyerang Ukraina termasuk klaim ia melawan neo-Nazi.

Baca Juga: Ramalannya Menjadi Kenyataan, Terjadi Rusia Invasi Ukraina, Rupanya Perang Tahun 2022 Sudah Diramalkan Peramal Terkenal Ini Tahun 1555 Begini Bunyi Ramalannya!

Baca Juga: Seisi Eropa Bisa Jadi Medan Perang! Vladimir Putin Resmi Perintahkan Operasi Militer Khusus ke Ukraina, Skenario Perang Dunia 3 Ternyata Bisa Terjadi, Ini Penyebabnya

"Tidak mengejutkan jika masyarakat Ukraina menghadapi kebangkitan nasionalisme ekstrimis kanan, yang dengan cepat menyebar menjadi fobia Rusia yang agresif dan neo-Nazisme atau neo-Nazi," ujar Putin Senin lalu, yang juga menuduh negara-negara NATO mendukung neo-Nazi.

Memang benar Garda Nasional Ukraina menjadi rumah Batalion Azov, yang diisi oleh para neo-Nazi.

Namun tidak ada bukti jika ada dukungan besar untuk nasionalisme kanan yang ekstrim itu di pemerintahan, militer, atau elektorat Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy beragama Yahudi, dan tiga anggota keluarganya terbunuh dalam peristiwa Holocaust.

Dalam pemilihan parlemen Ukraina tahun 2019 lalu, sebuah koalisi partai sayap kanan ultranasionalis gagal memenangkan satu kursi pun di Rada, dewan legislatif Ukraina berisi 450 anggota.

Dan dalam beberapa tahun belakangan, undang-undang alokasi AS telah melibatkan larangan anggaran belanja mendukung Batalion Azov.

Namun menuduh Ukraina dalam sentimen pro-Nazi, Putin menggunakan bekas luka berumur 1 generasi lamanya dari Perang Dunia II, ketika negaranya bersekutu dengan AS, Inggris dan negara lain mengalahkan poros Axis.

Menurut museum Perang Dunia II di New Orleans, diperkirakan 24 juta warga Rusia meninggal dalam perang itu.

Baca Juga: Pejabat Intelijen AS Ungkap Langkah Rusia, Pesawat Pembom Tupolev Tu-95 yang Penuh Senjata Mulai Lepas Landas, Pasukan Khusus Spetsnaz Rusia Mulai Beroperasi

Baca Juga: Bikin Satu Dunia Ketar-ketir Karena Bisa Jadi Perang Dunia 3, Foto-foto Serangan Biadab Rusia ke Ukraina Beredar di Internet, 'Bawa Pasukanmu Pulang!'