Find Us On Social Media :

Terkenal Bengis pada Segala Hal Berbau Rusia, Kehadiran Batalion Azov dalam Militer Ukraina Justru Bikin Putin Semringah, Bak Diberi Angin Surga

By May N, Kamis, 24 Februari 2022 | 16:56 WIB

Batalion Azov, pasukan 'penyelamat' Ukraina yang justru akan memudahkan serangan Rusia ke Ukraina

Tahun 2015, anggota Batalion Azov diperkirakan mencapai 1400 personel, tapi saat ini Batalion Azov sudah terintegrasi penuh dalam militer Ukraina.

Anggota diduga bertambah banyak seiring berjalannya waktu.

Di tahun 2018, Hope not Hate menyebut jika Batalion Azov sudah bekerja sama dengan kelompok Inggris Divisi Misantropik.

Tujuan mereka untuk merekrut aktivis sayap kanan Inggris guna terjun dalam medan laga Ukraina.

Batalion Azov memiliki tradisi Neo-Nazi, dan mengklaim jika mereka pengikut dari Hitler Ukraina subdivisions SS serta pro-Hitler.

“Setelah kudeta tahun 2014, Ukraina telah berubah menjadi sumber neo-Nazi dari seluruh dunia,” ujar Petro Symonenko pemimpin dari Partai Komunis Ukraina.

Baca Juga: 3 Hari Sebelum Invasi Rusia di Ukraina Terjadi, Siapa Sangka Intelijen AS Sudah Beri Peringatan Begini namun Sayang Tidak Didengar

Baca Juga: Rusia Resmi Umumkan Perang ke Ukraina, PBB Langsung Lakukan Rapat Darurat, Sebut Situasinya Genting Hingga Sekjen PBB Minta Maaf Pada Dunia

Konflik itu dituangkan dalam penelitian Faiz Fadhlurrakhman yang berjudul "Kejahatan Perang Azov Batalion Dalam Konflik Rusia-Ukraina 2014: Perspektif Konstruktivis" yang terbit tahun 2017.

Faiz menemukan ada tiga kebejatan yang dilakukan Batalion Azov, mereka dinilai mencederai Konvensi Jenewa I sampai IV.

9 Mei 2014 tercatat Batalion Azov menyerang aktivis pro-Rusia dalam parade Victory Day di Mariupol.

Parade tersebut merupakan peringatan penyerahan oleh Nazi Jerman yang bertepatan dengan kedatangan presiden Rusia Vladimir Putin ke Crimea pertama kali setelah dianeksasi.