Find Us On Social Media :

Bak Diberi Cermin dari Masa Depan, Erdogan Terpaksa Berani Kecam Aksi Putin di Donbass Jika Tak Ingin Bernasib sama dengan Ukraina, Ucapan Jurnalis Ini Pemicunya

By Khaerunisa, Kamis, 24 Februari 2022 | 13:40 WIB

Recep Tayyip Erdogan dan Vladimir Putin

Intisari-Online.com - Tindakan Rusia mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina timur, yakni Donetsk dan Luhansk (Donbass), telah mendapatkan kecaman dari sejumlah negara.

Bahkan, beberapa negara siap memberikan sanksi terhadap Rusia atas hal tersebut, seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, hingga Jepang.

Rupanya, baru-baru ini Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga ikut memberikan kecaman, seperti yang diberitakan Kantor Berita Anadolu.

"Kami menganggap keputusan itu tidak dapat diterima," kata Erdogan.

Ia pun mengajak pihak-pihak terkait untuk mematuhi hukum internasional.

"Kami mangajak pihak-pihak terkait untuk bertindak dengan akal sehat dan mematuhi hukum internasional," ungkap Erdogan, dikutip dari AFP, Selasa.

Sebelumnya, Erdogan yang memiliki hubungan persahabatan dengan Rusia maupun Ukraina, telah berusaha menjadi tuan rumah bagi para pemimpin kedua negara untuk pertemuan puncak tiga arah di Turki untuk meredakan ketegangan.

Dia mengunjungi Kiev pada awal bulan ini untuk pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Apa Maksud Pancasila Sebagai Sistem Filsafat, Ini yang Dimaksudkan oleh Para Pendiri Bangsa Ini Karena Sudah Dijalankan Sejak Masa Kerajaan

Baca Juga: Dalam Dirinya Mengalir Darah Jenghis Khan, Inilah Kisah Babur, Seorang Muslim yang Dirikan Kekaisaran Mughal di India, Perang Lawan Paman dan Saudaranya Sendiri demi Pertahankan Takhta

Selain itu, dia mengharapkan tanggapan dari Presiden Rusia Vladimir Putin, "Dan jika Tuan Putin juga melihat ini secara positif, kita bisa, insya Allah, berkumpul di Istanbul atau Ankara," katanya pekan lalu.

Berani kecam aksi Putin di Donbass dan mendesaknya mematuhi hukum internasional, Turki sendiri bisa saja menjadi sasaran pencaplokan wilayah oleh Rusia.