Seperti wanita lain di keluarganya, Nana Asma’u mengajar anak laki-laki dan perempuan secara bersamaan, melansir Amazing Women in History.
Tetapi, selain mengajar siswa lokal, dia memberi dampak pada pendidikan wanita Muslim dengan melatih jaringan besar wanita sebagai pendidik.
Para wanita menghafal puisi Nana sebagai perangkat pengajaran untuk mendidik wanita Muslim.
Yan-taru, sebutan bagi kelompok wanita, atau ‘mereka yang berkumpul bersama untuk persaudaraan’, melakukan perjalanan ke seluruh Khilafah untuk mendidik wanita, yang akan meneruskan pendidikan mereka kepada orang lain.
Hingga saat ini, karya-karya Nana Asma’u masih menginspirasi wanita muslim di seluruh dunia.
Kehidupan dan karya-karyanya merupakan bukti hak perempuan untuk mengenyam pendidikan dan aktif dalam memperjuangkan isu-isu sosial.
Makamnya di Sokoto merupakan tempat ziarah bagi umat Islam.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari