Find Us On Social Media :

Kisah Wu Zetian, Pelayan Rendahan yang Jadi Satu-satunya Kaisar Wanita Pertama China, Berulang Kali Bunuh Anaknya Demi Kekuasaan, Intip Sederet Dosa Masa Lalunya

By Mentari DP, Selasa, 22 Februari 2022 | 17:30 WIB

Wu Zetian menjadi Kaisar wanita pertama dan satu-satunya di Kekaisaran China.

Intisari-Online.com - Ada banyak kisah tentang Kekaisaran China.

Namun mungkin tidak ada kisah yang lebih menarik daripada kebangkitan Kaisar wanita pertama dan satu-satunya di China, Wu Zetian.

Dalam hierarki Kekaisaran China, hanya Wu Zetian yang berhasil mencapai puncak kekuasan.

Dilansir dari thevintagenews.com pada Selasa (22/2/2022), naiknya Wu Zetian ke tampuk kekuasaan dimulai pada usia 14 tahun.

Pada saat itu, Kaisar Taizong membawanya ke Kota Terlarang untuk menjadi salah satu selirnya.

Awalnya, dia hanya seorang pelayan, tapi dia segera membuat Kaisar terkesan dengan kecerdasan dan kecantikannya dan naik ke pangkat sekretaris.

Posisi ini memberinya akses ke pengadilan dan memulai pendidikannya dalam politik.

Tidak butuh waktu lama bagi Wu untuk menjadi kepala selir kekaisaran Taizong dan penasihatnya yang paling tepercaya.

Masalahnya sikap Wu mulai berubah. Dia pun mulai berselingkuh dengan pewaris takhta, Li Zhi.

Baca Juga: Sampai Dijuluki Ibu Negara Paling Banyak Skandal dalam Sejarah Amerika, Inilah Julia Tyler, Lahir di Keluarga Kaya Raya, Jadi Model Pakaian Dalam, Hingga Punya Reputasi Penggoda

Baca Juga: Hampir Mengakhiri Kehidupan di Dunia, Beginilah Cara Umat Manusia Hadapi Pandemi Terburuk dalam Sejarah, Hanya Gunakan Trik Sederhana Ini

Sudah menjadi praktik umum di dinasti Tang bahwa ketika Kaisar meninggal, selir istananya akan dikirim ke kuil untuk menjalani kehidupan mereka dalam refleksi agama kasta.

Tapi ketika Li Zhi menjadi Kaisar Gaozong, dia telah jatuh cinta padanya.

Dia pun membawa Wu Zetian kembali ke istana dan menjadikannya selir utamanya.

Di istana, kursi Permaisuri dipegang oleh dua wanita.

Mereka adalah Lady Wang, istri Gaozong dan seorang wanita yang hanya dikenal sebagai Selir Murni, yang mungkin atau mungkin bukan ibu Lady Wang.

Lady Wang tidak dapat menghasilkan anak dengan Kaisar, tetapi Wu Zetian telah melahirkan dua putra dan putri.

Cerita berlanjut ketika Wu mencekik putrinya sendiri, anak bungsu, dan menyalahkan Lady Wang.

Kaisar, yang diliputi kesedihan, mempercayai Wu Zetian dan menyuruh Lady Wang diusir dari istana bersama dengan kaki tangannya, Selir Murni.

Tak lama Wu pun diangkat sebagai Permaisuri.

Pada awalnya, Wu menampilkan dirinya sebagai istri tradisional yang setia.

Baca Juga: Di Balik Gemerlap Kepopulerannya, Siapa Sangka Chippendales Kelompok Penari Erotis Pria Ini Menyimpan Sisi Gelap, FBI Sampai Turun Tangan Untuk Membongkarnya

Baca Juga: Namanya Hampir Tidak Pernah Terdengar dalam Sejarah, Inilah Salah Satu Wanita Paling Kuat di Kekaisaran Romawi, Informasinya Begitu Sedikit Namun Jasanya Begitu Besar

Tetapi semua orang tahu bahwa Wu-lah yang memegang kendali atas pengambilan keputusan.

Bahkan Wu hadir menghadiri upacara keagamaan yang sebelumnya hanya dihadiri oleh laki-laki dan mengangkat takhta permaisuri ke tingkat yang sama dengan kaisar.

Ini jelas tidak sesuai dengan tradisional Konfusianisme.

Kondisi kekaisaran memburuk ketika Gaozong jatuh sakit. Wu semakin memegang pengadilan menggantikannya.

Ketika Gaozon menderita stroke dan mengalami melumpuhkan, dia mengambil alih tugas administratif, secara efektif memerintah sebagai kaisar.

Setelah kematian Gaozong, Wu mengangkat putra sulungnya sebagai kaisar.

Namun dia malah menuduh anaknya berkhianat dan membuangnya.

Wu kemudian mengangkat putra keduanya. Sayang putra keduanya terbukti lemah dan dia memaksanya untuk turun tahta..

Selama 15 tahun berikutnya, Wu Zetian memerintah sebagai permaisuri, mempertahankan kekuasaannya melalui jaringan polisi rahasia dan mata-mata.

Sejarah mencatat dia sebagai wanita paling berkuasa di China.

Baca Juga: 7 Abad Berdiri Kokoh Sebagai Manusia Terkaya dalam Sejarah, Mansa Musa Bakal Segera Disalip Elon Musk, Kekayaan Alam Indonesia Ini yang Jadi Kunci

Baca Juga: Nama Kerajaannya Hampir Tidak Pernah Terdengar dalam Sejarah, Tak Disangka Inilah Kerajaan Tertua di Nusantara yang Jadi Cikal Bakal Salah Satu Suku Terbesar di Indonesia

Akan tetapi semua itu tidak lepas dari pembunuhan yang sangat efektif dan seringkali penuh kekerasan.

Menurut beberapa sumber, Wu bertanggung jawab atas penghancuran total 15 garis keluarga selama kurun waktu satu tahun, memaksa banyak musuhnya untuk bunuh diri di depannya, dan dia menyimpan harem pria mudanya sendiri hingga usia delapan puluhan.

Pada tahun 705 M, Wu dipaksa untuk turun takhta demi putra sulungnya yang telah diasingkan bertahun-tahun sebelumnya.

Dia lalu dibuang ke istana pedesaan di mana dia meninggal dengan damai satu tahun kemudian.