Find Us On Social Media :

Lebih dari 1.000 Tahun yang Lalu, Orang Israel Kuno Sudah Pakai 'Jimat Emas' Ini sebagai Penangkal Mabuk

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 21 Februari 2022 | 17:51 WIB

(Ilustrasi) Masyarakat Israel Kuno

Intisari-Online.com - Pada November 2021, sebuah cincin emas kuno ditemukan di pabrik anggur Israel zaman dahulu.

Cincin kuno itu talah dipakai lebih dari 1.000 tahun yang lalu karena keindahannya, atau mungkin juga sebagai jimat penangkal mabuk.

Melansir Live Science, para arkeolog menemukan cincin tersebut di Yavne, Israel, selama penggalian situs yang berasal dari zaman Bizantium (sekitar 330 hingga 1453 M).

Pabrik itu dianggap sebagai produsen anggur komersial terbesar selama periode ini.

Mereka mengekspor anggur berkualitas tinggi ke seluruh Israel kuno dan sekitarnya.

Namun, penemuan tersebut tidak ada hubungannya dengan produksi atau kenikmatan segelas anggur yang segar.

Bahkan mungkin cincin tersebut berfungsi sebagai jimat anti mabuk orang Israel akibat minum terlalu banyak.

Cincin itu berisi batu ungu yang kemungkinan besar adalah batu kecubung.

Baca Juga: Rewelnya Kebangetan, Sikap Asli Israel Usai Normalisasi Mulai Terkuak, UEA Kini Pusing Setengah Mati Gadapi Banyak Tuntutan dari Negeri Zionis, Indonesia Wajib Hati-hati

Baca Juga: Jika Israel Serang Iran, Dampaknya Bisa Sangat Mengerikan, Termasuk Putra Mahkota Arab Saudi Nekat Ambil Keputusan yang Dibenci Umat Muslim di Seluruh Dunia Ini

Orang-rang di wilayah tersebut percaya bahwa permata semimulia tersebut mampu mencegah rasa tidak nyaman akibat mabuk.

"Amethysts disebutkan dalam Alkitab sebagai salah satu dari 12 batu mulia yang dikenakan oleh imam besar Kuil," kata Amir Golani, seorang ahli IAA pada perhiasan kuno dan salah satu ilmuwan yang meneliti cincin pada waktu itu.

"Banyak manfaat yang melekat pada permata ini, termasuk pencegahan efek samping minum - mabuk," kata Golani dalam pernyataannya.

Gagasan itu setidaknya berasal dari zaman Yunani kuno; kata "amethyst" berasal dari bahasa Yunani "amethystos," yang berarti "tidak mabuk," menurut Gemological Institute of America (GIA).

Amethyst adalah jenis kuarsa yang dulunya berharga seperti zamrud dan rubi, hingga penemuan tambang besar pada abad ke-19 di Brasil membuat permata itu lebih murah dan lebih mudah diakses.

Pabrik anggur Yavne, tempat cincin ini ditemukan, menekan dan mengemas sejenis anggur putih yang dikenal sebagai "anggur Gaza" atau "anggur Ashkelon."

Ribuan guci tanah - rusak dan utuh - dan peralatan lain di reruntuhan mengisyaratkan skala besar dari operasi pembuatan anggur kuno ini.

Pabrik tersebut mungkin telah menghasilkan lebih dari 500.000 galon (2 juta liter) anggur setiap tahun.

Baca Juga: Inilah A-4 Skayhawk, Jet Tempur Milik Israel yang Mengendap-endap sampai Dibeli oleh Indonesia Melalui Operasi Rahasia, Memangnya Apa Hebatnya?

 Baca Juga: Berisi Ayat-ayat dari Nabi Zakaria, Inilah Naskah Kuno Berusia 2.000 Tahun Milik Pemberontak Yahudi yang Terkait Ayat Alkitab Ditemukan di Goa Horor Israel

Para peneliti menemukan cincin tersebut di lokasi yang berasal dari sekitar abad ketujuh, di dekat gudang penyimpanan botol anggur kosong.

Meskipun cincin itu terkubur pada abad ketujuh, cincin emas dengan batu kecubung sudah populer di kalangan elit Romawi sejak abad ketiga, dan cincin itu bisa dibuat berabad-abad sebelum hilang dan kemudian diwariskan dari generasi ke generasi, kata peneliti.

Baca Juga: Gara-Gara Punya Senjata yang Bisa Hancurkan Amerika Hingga Berani Menantang 'Anak Emasnya' Negara Ini Nasibnya Bakal Seperti Korea Utara Dicecar Habis-Habisan Oleh AS

 Baca Juga: Jimat Kuno Yahudi Berusia 1.500 Tahun Ini Disebut Juga 'Meterai Nabi Sulaiman,' Ditemukan di Israel dan Siapa Sangka Punya Fungsi Luar Biasa Ini

(*)