Find Us On Social Media :

Sampai Dijuluki Ibu Negara Paling Banyak Skandal dalam Sejarah Amerika, Inilah Julia Tyler, Lahir di Keluarga Kaya Raya, Jadi Model Pakaian Dalam, Hingga Punya Reputasi Penggoda

By Mentari DP, Minggu, 20 Februari 2022 | 12:00 WIB

Julia Tyler dikenal sebagai Ibu Negara paling skandal dalam sejarah Amerika.

Intisari-Online.comJulia Gardiner Tyler atau yang akrab dikenal Julia Tyler adalah istri kedua John Tyler, Presiden Amerika Serikat (AS) ke-10.

Julia Tyler adalah Ibu Negara AS (First Lady) dari tahun 1844 hingga 1845.

Dia dikenal sebagai wanita berkemauan keras dan berpendirian teguh.

Tak heran, Julia memainkan peran politik dan sosial yang penting dalam politik AS selama masa jabatannya yang singkat di Gedung Putih.

Namun, siapa sangka dia juga mendapatkan reputasi yang memalukan.

Bahkan dia disebut-sebut sebagai Ibu Negara paling skandal dalam sejarah Amerika. Apa alasannya?

Menurut Asosiasi Sejarah Gedung Putih, Julia Gardiner lahir pada Mei 1820 dalam keluarga masyarakat kelas atas yang elegan di sebuah pulau pribadi di lepas pantai Long Island.

Sejak usia dini, dia diharapkan untuk menikah dengan baik dan mempertahankan citra terhormat, serta sopan.

Memasuki kancah New York sebagai sosialita muda yang mencolok dan cantik, Julia tampak siap memenuhi keinginan orangtuanya.

Baca Juga: Hampir Mengakhiri Kehidupan di Dunia, Beginilah Cara Umat Manusia Hadapi Pandemi Terburuk dalam Sejarah, Hanya Gunakan Trik Sederhana Ini

Baca Juga: Di Balik Gemerlap Kepopulerannya, Siapa Sangka Chippendales Kelompok Penari Erotis Pria Ini Menyimpan Sisi Gelap, FBI Sampai Turun Tangan Untuk Membongkarnya

Namun, pada usia 19 tahun, ia melakukan hal yang tidak terpikirkan dan berpose sebagai model untuk iklan emporium pakaian kelas menengah.

Dilansir dari thevintagenews.com pada Minggu (20/2/2022),berpose sebagai model tidak dianggap sebagai pekerjaan terhormat bagi seorang wanita muda dari masyarakat kelas atas.

Hal itu membuat orangtua Julia sangat marah.

Untuk menghindari skandal itu, orangtuanya mengajaknya tur panjang ke Eropa, dengan harapan reputasinya akan pulih.

Namun, sekembalinya ke AS dan reintegrasinya ke dalam masyarakat New York, Julia segera menyebabkan skandal lebih lanjut.

Dia adalah seorang wanita muda yang lincah dan cantik, dan dengan cepat mendapatkan reputasi sebagai seorang penggoda.

Pada musim dingin tahun 1841, ia menerima beberapa tawaran pernikahan dan dikabarkan telah berselingkuh dengan sejumlah pria muda terkemuka.

Salah satu dari pria ini adalah putra Presiden, John Tyler Jr.

Di New York, Julia dan John Jr. terlibat dalam godaan singkat. Tetapi dia malah menarik perhatian ayahnya John Jr yang baru saja menduda.

Dan siapa sangka Tyler malah langsung tergila-gila pada Julia. Hingga mengejarnya selama beberapa tahun.

Baca Juga: Namanya Hampir Tidak Pernah Terdengar dalam Sejarah, Inilah Salah Satu Wanita Paling Kuat di Kekaisaran Romawi, Informasinya Begitu Sedikit Namun Jasanya Begitu Besar

Baca Juga: 7 Abad Berdiri Kokoh Sebagai Manusia Terkaya dalam Sejarah, Mansa Musa Bakal Segera Disalip Elon Musk, Kekayaan Alam Indonesia Ini yang Jadi Kunci

Mereka menghabiskan banyak waktu bersama, dan pada tahun 1843, dia melamar untuk pertama kalinya. Namun, Julia menolak.

Alasannya karena sang Presiden berusia 30 tahun lebih tua darinya.

Namun, ini berubah pada Februari 1844, ketika keluarga Gardiner diundang oleh Presiden ke kapal pesiar USS Princeton menyusuri Sungai Potomac.

Menurut Asosiasi Sejarah Gedung Putih, ayah Julia, bersama enam orang lainnya, tewas dalam ledakan saat mereka melewati tempat pengujian senjata angkatan laut baru.

Julia hancur karena kehilangan ayahnya. Apalagi posisi keluarga menjadi sangat genting.

Di saat yang bersamaan dukungan dan kehadiran Presiden selama ini sangat menghiburnya. Secara bertahap, hubungan mereka berkembang.

Dia akhirnya setuju untuk menikah dengannya dan mereka menikah pada bulan Juni 1844, dalam sebuah upacara rahasia.

Setelah menikah, Julia langsung memegang posisi Ibu Negara dan dilantik di Gedung Putih.

Masalahnya pernikahan kedua Tyler menyebabkan skandal.

Alasannya karena istri barunya sudah memiliki reputasi sebagai penggoda, dan Presiden baru saja menduda.

Baca Juga: Nama Kerajaannya Hampir Tidak Pernah Terdengar dalam Sejarah, Tak Disangka Inilah Kerajaan Tertua di Nusantara yang Jadi Cikal Bakal Salah Satu Suku Terbesar di Indonesia

Baca Juga: Jadi Kisah Perselingkuhan Paling Panas dalam Jagat Sejarah Kerajaan, Asmara 'Cacat' Lancelot dan Guinevera Akhiri Kedigdayaan Raja Paling Legendaris Seantero Inggris

Belum selesai, Julia segera terbiasa dengan peran barunya.

Dia memuja kemegahan dan ritual yang terkait dengan posisinya sebagai Ibu Negara, dan dia mulai mengembangkan kecenderungan monarki yang semakin meningkat.

Dia menunjuk dayang dan mengadakan resepsi besar dan pesta.

Selama waktu singkatnya sebagai Ibu Negara, dia melembagakan sejumlah ritual kehormatan yang bertahan lama setelah dia pergi.

Termasuk penggunaan lagu "Hail to the Chief" setiap kali Presiden tiba.

Bahkan setelah dia meninggalkan Gedung Putih, Julia terus menimbulkan skandal.

Salah satunya ketika dia menulis pembelaan yang gigih terhadap perbudakan di New York Times pada tahun 1853.

Terlepas dari reputasinya, Julia sangat disukai dan dikagumi dan tetap di mata publik sampai akhir hayatnya.

Meski selalu kontroversial, Julia Tyler tetap tercatat dalam sejarah sebagai salah satu penghuni Gedung Putih yang paling menarik.

Baca Juga: Namanya Hampir Tak Pernah Disebutkan dalam Sejarah Majapahit, Inilah Sosok Ulama Besar Guru Para Wali yang Dipercaya Berasal dari Majapahit

Baca Juga: Ada yang Tergila-gila dengan Kudanya hingga Gemar Lakukan Penyiksaan Sadis, Ini 3 Raja Gila dalam Sejarah Kerajaan Kuno, Kisahnya Bikin Geleng-geleng Kepala