Find Us On Social Media :

Israel Begitu Pelit, Larang AS Kirim Sistem Pertahanan Iron Dome ke Ukraina di Tengah Ancaman Invasi Rusia, Rupanya Hubungan Israel dan Rusia Ini Jadi Pemicunya

By Tatik Ariyani, Kamis, 17 Februari 2022 | 09:18 WIB

Iron Dome Israel

Intisari-Online.com - Kehhawatiran akan invasi Rusia yang membuat Ukraina memperkuat pertahanannya.

Negara tersebut bahkan dilaporkan mencoba untuk memperoleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.

Namun, upaya tersebut tidak berhasil.

Menurut portal berita Israel Ynet News, Amerika Serikat (AS) tampaknya menolak untuk menjual sistem Iron Dome ke Ukraina.

Diketahui bahwa AS berkontribusi pada pengembangan Iron Dome.

Oleh karena itu, penjualan Iron Dome kepada pihak ketiga memerlukan persetujuan kedua negara.

AS sendiri hanya memiliki dua baterai Iron dome, yang pengirimannya telah selesai pada Januari tahun lalu.

Sementara itu, Israel rupanya juga menghentikan upaya AS untuk mentransfer baterai rudal Iron Dome ke Ukraina, melansir The EurAsian Times, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga: Jelas-jelas Israel Lakukan Kejahatan Perang, AS Malah Gelontorkan Rp14 Triliun untuk Pasok Iron Dome ke Israel Meski Banyak Ditentang

 Baca Juga: Sampai Rela Lukai Hati Muslim Seantero Bumi, Hubungan Arab Saudi - Israel Terbukti Makin Sulit Ditutupi, Bocornya Rencana Menyakitkan Ini Buktinya

Menurut beberapa media, termasuk The Times of Israel, Israel khawatir bahwa hal itu dapat membahayakan hubungannya dengan Rusia.

Iron Dome terbukti dalam pertempuran dan termasuk di antara sistem pertahanan udara terbaik di dunia.

Ukraina menunjukkan minat pada Iron Dome setelah konflik tahun lalu antara Pasukan Pertahanan Israel dan Hamas Palestina di Gaza, di mana sistem rudal ini dikatakan telah mencegat 90% roket yang ditembakkan oleh Hamas.

Tahun lalu, perwakilan Ukraina mulai melobi keras di Washington untuk membujuk anggota parlemen AS agar memulai proses transfer sistem pertahanan roket dan mortir tersebut kepada mereka.

Pada bulan Maret, Kyiv secara resmi meminta pemerintahan Biden untuk mengirim rudal Patriot dan Iron Dome ke Ukraina.

Baik anggota parlemen Demokrat dan Republik telah mendukung langkah tersebut pada saat tidak ada kekhawatiran akan invasi Rusia.

Laporan Ynet mengklaim para pejabat Israel telah mengatakan kepada pemerintah AS dalam percakapan tidak resmi bahwa mereka tidak akan menyetujui pengiriman baterai Iron Dome ke Kyiv karena berpotensi membahayakan hubungan mereka dengan Rusia, terutama mengingat pengaruh Moskow atas Suriah.

Ukraina juga telah mengajukan banding langsung ke pemerintah Israel dalam beberapa bulan terakhir, meminta para pejabat menerima kesepakatan itu.

Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami, Silahkan Coba di Rumah

 Baca Juga: Digambarkan Sebagai Roh Rubah Berekor Sembilan dalam Tubuh Wanita, Inilah Da Ji yang Kejam, Selir Kesayangan Kaisar Zhou, Tergila-gila Hingga Lupakan Urusan Negara, Bikin Pesta Tamunya Tanpa Busana

Bahkan, dalam sebuah wawancara dengan Kan Public Broadcasting awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyatakan kesediaan pemerintahnya untuk membeli sistem pertahanan serta permintaan mereka kepada AS untuk baterai rudal Patriot.

Ketentuan dalam RUU kebijakan militer fiskal 2022 versi Komite Angkatan Bersenjata DPR mengharuskan Pentagon untuk menyerahkan laporan kepada Kongres yang menguraikan opsi untuk berpotensi menjual atau mentransfer "sistem yang ada" ke Ukraina yang kemungkinan tidak akan digunakan dalam waktu dekat, menurut laporan Politico sebelumnya.

Namun, karena keengganan tidak resmi dan tidak langsung dari Israel, AS akhirnya menarik pengiriman rudal Iron Dome dan Patriot.

Hubungan Israel-Rusia

Laporan tersebut menunjukkan bahwa Israel telah ragu-ragu terhadap penjualan sistem Iron Dome ke Ukraina karena tidak dapat mengambil risiko ketegangan dengan Rusia, yang memiliki komunikasi yang konsisten dan hubungan formal untuk waktu yang lama.

Namun, invasi Rusia juga dapat berdampak buruk pada Israel karena Israel bergantung pada Ukraina untuk pasokan produk pertanian.

Meskipun sekutu Israel, AS memiliki hubungan yang sangat sengit dengan Rusia, Israel telah mengambil pandangan yang lebih pragmatis tentang interaksinya dengan Moskow.

Israel berbagi hubungan kerja dengan Rusia di Suriah dengan tidak ada pihak yang saling mengutak-atik kepentingan masing-masing di negara yang dilanda perang itu.

Baca Juga: Berapa Hari Lagi Puasa 2022? Begini Perhitungan Dimulainya Ramadhan 1433 Hijriyah Versi Muhammadiyah

 Baca Juga: Weton Hari Ini 17 Februari 2022: Dikenal Pintar dan Rupawan, Ini Jodoh Untuk Weton Kamis Wage

Meskipun Rusia dan Iran bekerja sama dalam perang Suriah, untungnya tidak merusak mekanisme kerja antara kedua negara ini.

Menyusul keterlibatan Rusia di Suriah, semua pihak menyadari pentingnya membangun saluran komunikasi dan kesepakatan yang dapat diandalkan untuk menghindari konflik militer yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Pantas Ukraina Hingga NATO Mengutuk Upaya Rusia Untuk Merebut Kembali Ukraina, Terungkap Alasan Vladimir Putin Ngotot Rebut Ukraina, Ternyata Masih Tak Terima dengan Hal Ini

 Baca Juga: Begini Cara Menghitung Weton Sebelum Menikah Menurut Primbon Jawa