Find Us On Social Media :

Didirikan untuk Menghindari Pertikaian Keturunan Prabu Airlangga, Begini Runtuhnya Kerajaan Kediri, Malah Dipicu Rajanya yang Terkenal Sangat Kejam

By Khaerunisa, Selasa, 15 Februari 2022 | 19:15 WIB

Candi Penataran di Blitar, salah satu peninggalan Kerajaan Kediri.

Intisari-Online.com - Sejarah berdirinya Kerajaan Kediri dimulai pada tahun 1045, ketika Raja Airlangga membagi Kerajaan Kahuripan menjadi dua untuk kedua putranya.

Masing-masing, yaitu Kerajaan Panjalu atau Kediri untuk Sri Samarawijaya dan Kerajaan Jenggala untuk Mapanji Garasakan.

Hal itu dilakukan untuk menghindari perebutan takhta di antara keturunan Prabu Airlangga tersebut.

Kendati demikian, dua putra Airlangga tersebut masih berseteru karena sama-sama merasa berhak atas seluruh takhta.

Peperangan antara Kediri dan Jenggala pun terus terjadi selama 60 tahun lamanya.

Hingga akhirnya, pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, kedua kerajaan yang terpecah kembali bersatu.

Masa pemerintahan Raja Jayabaya itulah yang disebut sebagai puncak kejayaan Kerajaan Kediri.

Raja jayabaya dikenal sebagai raja bijaksana, yang memerintah secara adil dan rakyatnya menjadi makmur.

Baca Juga: Kerajaan Kediri dan Jenggala, Pecahan Kahuripan yang Dipisahkan Melalui Kucuran Air Kendi Mpu Bharada

Baca Juga: Tak Langsung Naik Takhta karena Masih Terlalu Muda Ketika Perang Bubat Renggut Ayahnya, Inilah Prabu Niskala Wastu Kencana yang Bawa Kerajaan Sunda Galuh ke Puncak Kejayaan

Selain itu, di bawah pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kediri mencapai seluruh Pulau Jawa, sebagian Sumatera, pantai Kalimantan dan Kerajaan Ternate.

Bahkan nama Kerajaan Kediri terkenal hingga ke China, dibuktikan dengan tulisan saudagar bernama Khou Ku Fei yang memaparkan tentang karakteristik masyarakat di Kediri.