Find Us On Social Media :

Pengantar Kuratorial 'Daulat & Ikhtiar': Memaknai Sejarah Melalui Seni

By Intisari Online, Selasa, 15 Februari 2022 | 15:35 WIB

Pameran temporer ini bertajuk DAULAT & IKHTIAR,

Setiap perupa mendapat tugas menelaah satu karakter profesi yang digambarkan dalam Monumen Serangan Umum, termasuk kemudian memilih peninggalan artefaknya. Akhirnya karya yang ditampilkan tersaji mulai dari lukisan, patung, instalasi, video, dan seni ranah virtual, berdasarkan kreativitasnya melalui 5 karakter yang ada pada monumen tersebut.

Respons kerja kreatif semacam ini bertujuan untuk menampilkan gagasan baru tentang peristiwa sejarah agar lebih segar dicerna generasi hari ini.

Tujuan lainnya adalah untuk “menghidupkan” koleksi melalui imajinasi seniman, sehingga koleksi tersebut dapat melahirkan kisah selain yang selama ini ditulis dalam buku sejarah.

Namun, hal yang juga tak kalah pentingnya adalah menawarkan kepada generasi muda untuk lebih peduli akan kelestarian sejarah dan warisan yang ditinggalkannya.

Baca Juga: Operasi Gagak, Agresi Militer Belanda di Yogyakarta yang Gagal Membunuh Bung Karno

 Baca Juga: Bukan ‘Kesaktiannya’, Pasukan Tank Belanda Takut pada Sri Sultan Hamengkubuwono IX karena Pendidikannya

Tujuan yang juga menarik adalah untuk mendukung usulan peristiwa Serangan Umum 1 Maret sebagai hari besar nasional Indonesia dan menjadikan kisah ini sebagai warisan sejarah dunia.

Secara singkat dapat diterangkan sejumlah 5 hasil karya yang telah dikerjakan oleh para peserta.

Pematung Lutse Lambert Daniel Morin dalam pameran ini memilih karakter tentara atau TNI sebagai dasar berkarya. TNI sebagai kesatuan pembela negara dibentuk untuk mempertahankan kadaulatan negara atas gangguan yang datang dari manapun.

Sejak agresi militer Belanda II sebenarnya TNI tercerai berai. Termasuk melakukan wingate (gerakan mundur) keluar kota untuk menyusun kekuatan.

Para petinggi TNI menjadikan gunung-gunung, desa-desa, maupun lembah sebagai markas perjuangan. Mereka melakukan perjuangan gerilya dengan markas yang selalu berpindah-pindah.