Intisari-online.com -Saat ini karena pandemi Covid-19, sulit bagi kita semua untuk bepergian.
Untuk bepergian keluar kota, Anda perlu menunjukkan bebas Covid-19 dengan tunjukkan hasil PCR Test atau Rapid Test Antigen.
Ini semua juga berlaku untuk pengendara mobil pribadi.
Rupanya, kondisi itu cukup menggelisahkan bagi sebagian orang meskipun sudah ditegaskan untuk tetap di rumah masing-masing.
Mengutip Kompas.com, warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang berinisial IR tetap nekat berangkat ke Yogyakarta.
Menariknya, ia tidak nekat mengambil penerbangan domestik atau menaiki kapal.
Justru ia nekat berangkat ke Yogyakarta menggunakan rakit bambu.
Aksi nekat IR itu kemudian diketahui warga dan melaporkan ke Polair Polresta Banjarmasin.
Menerima laporan dari warga, anggota Polair Polresta Banjarmasin bergerak menggunakan speed boat untuk mencegat IR.
Beberapa lama kemudian, IR ditemukan di Sungai Martapura saat tengah berusaha mengayuh rakit bambunya menuju muara Sungai Martapura untuk ke laut lepas.
"Awalnya dari laporan warga yang menyebutkan ada orang yang hanyut pada sebuah lanting (rakit) bambu di Perairan Sungai Martapura," ujar Kepala Pos Jaga Sat Polair Polresta Banjarmasin, Aipda Ronny kepada wartawan, Sabtu (9/1/2021).
Menuju Yogyakarta
Baca Juga: Pasar Lok Baintain, Pembeli dan Penjual Mesti Mengikuti Aliran Sungai Martapura
Saat didatangi petugas, IR, kata Ronny nampak pasrah.
Ditanya tujuannya, dengan polos IR menjawab akan berangkat menuju Yogyakarta.
Tak mau ambil risiko, petugas Polair kemudian membawa IR ke Kantor Polair Banjarmasin untuk dimintai keterangan.
Rakit bambu yang digunakan juga ditarik untuk ditambatkan di dermaga Polair Polresta Banjarmasin.
Ronny pun menduga jika IR merupakan orang yang mengalami gangguan jiwa.
Tak lama setelah dimintai keterangan, polisi memutuskan untuk menghubungi keluarganya.
"Keluarganya datang ke Mako dan kami beri pesan untuk mengawasi IR agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," jelas Ronny.
Rakit bambu ternyata curian
Setelah diusut, rakit bambu yang digunakan IR diketahui bukan miliknya ataupun keluarganya.
IR ternyata mencuri rakit tersebut.
"Kita sudah kembalikan lantingnya ke pemiliknya," tambahnya.
Sementara itu Kasat Polair Polresta Banjarmasin, Kompol John Louis Letedara mengatakan, kesigapan anggotanya untuk mencegat aksi nekat IR patut diapresiasi.
"Hal ini sangat diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Sementara itu pada Desember 2020 lalu ada juga pria ditemukan mengapung menggunakan dua galon di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dedik (27) ingin pulang ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur.
Ia lantas menggunakan dua galon itu sebagai pelampung yang diikat dengan kayu kecil.
Sebelum dievakuasi pria itu sudah mengapung selama tiga jam di laut.
“Kita dapat informasi dari warga (operator speedboat).
"Bahwa ada orang tenggelam. Kita koordinasi sama Polair.
"Kita menuju lokasi jemput pakai kapal Polair,” ungkap Kapolsek Pelabuhan Semayang Balikpapan AKP Retno Ariani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/12/2020).
Ia kemudian dievakuasi dan berhasil dibawa ke sisi darat.
“Setelah kita bawa ke darat, ke kantor kita tanya-tanya dia.
"Katanya mau pulang ke Jawa dengan galon itu.
"Saya tanya emang nyampe pakai galon? Dia jawab, 'Wallahualam (hanya Allah yang tahu). Saya pengin pulang',” ucap Retno.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini