Find Us On Social Media :

Ternyata Secara Hukum, Posisi dan Kedudukan Supersemar Semakin Kuat Setelah Ini

By May N, Jumat, 11 Februari 2022 | 17:45 WIB

Salinan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar), secara hukum posisi Supersemar menguat setelah hal ini

Intisari - Online.com - Supersemar adalah surat yang melancarkan pengambilalihan kekuasaan dari Soekarno kepada Soeharto, tapi secara hukum, posisi dan kedudukan Supersemar semakin kuat setelah apa?

Supersemar merupakan kelanjutan dari kudeta 1 Oktober 1965, ketika sekelompok komplotan tentara menamakan diri mereka Gerakan 30 September menculik dan membunuh enam jenderal angkatan darat.

Yang ketujuh adalah Jenderal A.H. Nasution dan ia lolos.

Untuk mengetahui secara hukum, posisi dan kedudukan Supersemar semakin kuat setelah apa perlu membahas mengenai PKI.

Supersemar berhasil membuat kekuasaan turun dari Sukarno dan didapatkan oleh Suharto, lantas bagaimana cara Suharto memperkuat posisi dan kedudukan Supersemar agar semakin kuat secara hukum?

Keesokan paginya G-30-S mengumumkan bahwa mereka telah merebut kekuasaan untuk mencegah kudeta terhadap presiden oleh dewan jenderal.

Sementara itu, Jenderal Suharto, panglima cadangan strategis Angkatan Darat, mulai mengumpulkan tampuk kekuasaan ke tangannya sendiri.

Menjelang malam dia telah mengambil inisiatif dari para konspirator.

Baca Juga: Mengenal Isi Supersemar, Latar Belakang dan Tujuannya Sampai Lahirkan Orde Baru

Baca Juga: Soekarno Terpojok hingga Keluarkan Supersemar untuk Atasi Demonstrasi Besar-besaran, Apa Latar Belakang Lahirnya Tritura?

PKI menyatakan bahwa upaya kudeta adalah urusan internal tentara.

Pimpinan tentara, sebaliknya, bersikeras bahwa itu adalah bagian dari plot PKI untuk merebut kekuasaan dan kemudian memulai misi untuk membersihkan negara dari ancaman komunis.