Find Us On Social Media :

Pantas Saja Rusia Cuma Bisa Diam dan Menggerutu, Begini Kuatnya Ancaman yang Diberikan Inggris Kepada Rusia Jika Berani Geruduk Ukraina dan Mulai Perang di Eropa

By May N, Jumat, 11 Februari 2022 | 09:00 WIB

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dengan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss. Inggris siap beri sanksi kepada Rusia jika berani serang Ukraina

Ronde pembicaraan baru datang saat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi pangkalan NATO di Brussels dan pemimpin Jerman bertemu dengan pemimpin negara-negara Balkan di Berlin, di mana pejabat-pejabat dari Rusia, Ukraina, Jerman, dan Perancis juga mengadakan diskusi.

Rusia, yang memiliki lebih dari 100.000 pasukan di dekat perbatasan Ukraina, menyangkal tuduhan Barat jika mereka berencana menyerang tetangga Soviet mereka, walaupun dikatakan mereka bisa melakukan aksi "militer-teknis" kecuali serangkaian permintaan dipenuhi.

'Momen paling berbahaya'

"Jujur saja saya tidak merasa keputusan sudah dibuat," papar Boris Johnson dalam sebuah konferensi pers dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.

Ia membicarakan mengenai Moskow apakah sudah siap menyerang atau tidak.

"Tapi hal itu bukan berarti mereka tidak mungkin menyerang atau sesuatu mengerikan bisa terjadi segera," tambahnya.

Baca Juga: Tidak Terima Senjata Canggih Mereka Kalah dengan Milik China, AS Beberkan Jeleknya Rudal Hipersonik China, Benarkah Pengubah Permainan Dalam Perlombaan Senjata Tiga Gurita Raksasa Dunia?

Baca Juga: Gantungkan Kekuatan Militer Pada Pertahanan Hipersonik, Rudal Andalan Amerika Serikat Ini Malah Justru Kalah Telak Melawan Senjata Rusia dan China

"Ini mungkin merupakan momen paling berbahaya, dalam beberapa hari ke depan, sebagai krisis keamanan terbesar yang telah dihadapi Eropa berpuluh-puluh tahun lamanya," ujarnya.

Cara untuk maju adalah dengan diplomasi, papar Johnson kepada para reporter di Polandia.

Inggris juga mempublikasikan aturan memperluas cakupan mereka yang terhubung dengan Rusia yang bisa diberi sanksi jika Moskow menyerang.

Kamis kemarin, Kanselir Olaf Scholz mengatakan Jerman dan sekutu-sekutunya siap untuk berdialog dengan Moskow dan menginginkan perdamaian.