Find Us On Social Media :

Amerika Makin Ketinggalan, Dua Musuhnya China dan Rusia Sudah Punya Senjata Paling Canggih di Muka Bumi, Ternyata Pertahanan Amerika Ini Kini Sangat Mudah Dibobol

By Afif Khoirul M, Rabu, 9 Februari 2022 | 15:30 WIB

Peluncuran rudal hipersonik China.

Intisari-online.com - Ketergantungan AS pada sistem rudal Standard Missile-6 (SM-6) untuk pertahanan udara membuatnya rentan terhadap senjata hipersonik China dan Rusia.

Ketika negara-negara dengan militer yang kuat berlomba untuk menguji rudal hipersonik.

Perlombaan baru sedang berlangsung untuk mengembangkan pertahanan yang efektif terhadap senjata yang mengubah permainan.

Bagi Amerika Serikat, rudal SM-6 tetap menjadi landasan sistem pertahanan, menunjukkan kelemahan yang jelas dalam respons sistem terhadap senjata yang sangat kompleks dan bergerak cepat.

Pertama kali dioperasikan pada tahun 2013, SM-6 adalah generasi pertama dalam keluarga rudal "Standar."

Mencakup kemampuan pertahanan udara, darat dan laut 3-in-1 yang memungkinkannya untuk mengenai rudal jelajah dan balistik pencegat.

SM-6 memiliki tiga versi, termasuk SM-6 Blok I yang dipasang pada kapal yang membawa sistem Aegis Angkatan Laut AS.

Blok IA yang menangani masalah teknis yang terkait dengan versi pertama, dan versi SM-6 Dual dapat menjatuhkan target rudal jelajah dan balistik.

Baca Juga: Barat Wajib Waspada, Rusia Ternyata Diam-Diam Timbun Senjata Paling Berbahaya di Dunia Ini, Disebut Siap Digunakan Untuk Perang Dengan Ukraina, Eropa Bisa Dalam Bahaya Jika Digunakan

Baca Juga: Ancaman Senjata Hipersonik China Makin Meningkat, AS Buru-buru Kembangkan Rudal SM-6, Jadi Satu-satunya yang Mampu Hadapi Senjata Hipersonik

Beberapa laporan menyatakan bahwa SM-6 memiliki kemampuan "belum matang" terhadap target hipersonik.

Meskipun SM-6 dapat menghancurkan rudal balistik yang terbang dengan kecepatan hipersonik, efektivitasnya terhadap manuver target hipersonik dipertanyakan.