Berbicara dengan syarat anonim, dua pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa kondisi cuaca akan memberikan jendela puncak bagi Rusia untuk memindahkan peralatan antara sekitar 15 Februari dan akhir Maret.
Menurut laporan, para pejabat memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat menyebabkan sebanyak 50.000 kematian warga sipil.
Mereka juga memperkirakan bahwa serangan dapat membuat ibu kota Ukraina, Kyiv, jatuh dalam beberapa hari dan memicu krisis pengungsi di Eropa saat jutaan orang melarikan diri.
Untuk berjaga-jaga, pasukan tambahan AS telah tiba di Polandia sebagai bagian dari pengerahan baru untuk mendukung pasukan aliansi militer Barat NATO di wilayah tersebut.
Kelompok pertama mendarat di Rzeszow di tenggara negara itu pada hari Sabtu.
Pemerintahan Biden mengumumkan beberapa hari lalu bahwa mereka akan mengirim hampir 3.000 tentara tambahan ke Eropa Timur.
Moskow mengatakan pasukannya berada di wilayah itu untuk latihan militer.
Tetapi Ukraina dan sekutu Baratnya tetap khawatir bahwa Kremlin berencana untuk melancarkan serangan.
Ketegangan itu pernah terjadi hampir delapan tahun lalu ketika Rusia mencaplok semenanjung Krimea selatan Ukraina dan mendukung pemberontakan berdarah di wilayah Donbas timur.
Akibatnya pemberontak yang didukung Rusia menguasai petak-petak wilayah dan setidaknya 14.000 orang telah tewas sejak 2014.