Find Us On Social Media :

Hardiknas: Ki Hajar Dewantara Pernah Siapkan Diri Jadi Tameng Bung Karno

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 2 Mei 2018 | 14:30 WIB

Sebelum rombongan tentara itu berlalu, Ibu Dalimo, salah seorang istri pamong, tergopoh-gopoh mendatangi Ki Hajar. Ia melaporkan, seorang serdadu Belanda merampas kalung emasnya.

Secara tak terduga, Ki Hajar menghardik komandan tentara tersebut dan melarang mereka meninggalkan tempat.

Baca juga: Pendidikan Finlandia Terbaik di Dunia, Ajaran Ki Hadjar Dewantara Diadopsi di Sana

Perang mulut antara Ki Hajar dengan sang komandan dalam bahasa Belanda ini berlangsung sengit. Akhirnya, kalung emas pun berhasil kembali ke pemiliknya.

Tentu, mereka yang tidak mengenal pribadi Ki Hajar secara utuh akan terkaget-kaget menyaksikan adegan ini.

Betapa tidak? Sosok pria kurus berhati lembut yang tidak pernah memaksakan kehendaknya terhadap orang lain, temyata bisa marah meledak-ledak.

Orang sering kali lupa, semboyan tutwuri andayani adalah bagian dari kesatuan yang lengkapnya berbunyi, ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karso, tutwuri, andayani.

Di depan memberi teladan, di tengah menghidupkan gairah, di belakang memberi pengarahan.

Mungkin, peristiwa di atas sekaligus bisa memberi jawaban, apakah yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin kalau anak buah yang berada dalam pengayomannya terancam bahaya?

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 2000)

Baca juga: Puisi, Bendera, WC, dan 'Konyolnya' Hukuman di Lingkungan Pendidikan Kita