Find Us On Social Media :

Bukan Amerika Serikat, Negara Arab Inilah yang Justru Diwanti-wanti Pakar Jadi Pemulus Hubungan Indonesia-Israel, Investasi Besar-besaran Bisakah Bikin Jakarta Tergiur dan Tumbalkan Palestina?

By May N, Jumat, 4 Februari 2022 | 14:57 WIB

Media Israel sebut nama yang menormalisasi hubungan dengan Indonesia adalah Prabowo.

Intisari - Online.com - Warga Muslim Indonesia adalah pendukung kuat warga Palestina.

Sudah banyak protes jalanan melawan Israel kapan pun masalah muncul di Gaza.

Seperti yang terjadi minggu Ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyuarakan keberatannya dalam pembukaan museum Holocaust di Sulawesi Utara.

Museum yang dijalankan oleh satu-satunya komunitas Yahudi dan sinagog Indonesia di kabupaten Tondano Barat dan dikurasi oleh Pusat Kenangan Holocaust Dunia di Jerusalem.

Muhyiddin Junaidi, wakil ketua MUI menyebut museum itu "mendukung kependudukan Israel di Palestina".

Ia mengatakan pada hari Selasa lalu jika akan lebih masuk akal "membangun museum bersejarah di Jakarta yang menunjukkan brutalitas Israel terhadap warga Palestina, sebagai dukungan dan solidaritas bagi perjuangan warga Palestina dibebaskan dari Zionis."

Namun kini muncul isu normalisasi hubungan Israel dengan Indonesia.

Mengutip SCMP, Dr Anthony Bergin, peneliti di lembaga penelitian Australian Strategic Policy Institute (ASPI) di Canberra, mengatakan: "Israel tentu senang melihat Indonesia masuk dalam Abraham Accords, tidak perlu ditanyakan lagi, tapi kurasa itu mungkin lebih dari dugaan saja, terlepas dari kenyataan jika Amerika Serikat (AS) benar-benar mendorong normalisasi Israel-Indonesia."

Baca Juga: Spekulasi Beredar Tentang Normalisasi Indonesia-Israel, Pakar Beberkan Mengapa Presiden Jokowi Tidak Ingin Mempertaruhkan Palestina Atau Kecaman Kuat Ini Jadi Tulahnya

Baca Juga: Inilah Senjata Amerika yang Berada di Puncak Daftar Belanja Israel, Apa yang Terjadi sehingga Militer Israel Terdorong Memilikinya?

Sementara Abraham Accords dimulai di era Donald Trump, pemerintahan Joe Biden berniat memperluasnya untuk termasuk negara-negara Muslim di luar Timur Tengah.

The Jerusalem Post mengklaim jika Korporasi Keuangan Perkembangan Internasional AS (IDFC) "menawarkan investasinya dua kali lipat di Indonesia" jika Jakarta sepakat untuk normalisasi hubungan dengan Israel, tapi "tidak berhasil".