Intisari-Online.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengunjungi Kyiv.
Melansir Rfi.fr, Kamis (3/2/2022), kunjungannya itu dilakukan dalam upaya menyiapkan panggung bagi pertemuan puncak tiga arah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin guna menghindari perang di Ukraina.
Erdogan juga mencoba untuk mengecilkan prospek perang sambil mengejar jalur diplomatiknya sendiri.
"Kami ingin perdamaian dan untuk ini kami siap melakukan apa saja," kata Erdogan bulan lalu.
Tetapi upayanya untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak perdamaian antara Putin dan Zelensky dihalangi oleh kemarahan Kremlin.
Kemarahan itu dipicu karena intervensi pesawat tak berawak Turki ke Kyiv dalam konflik tahun 2020 silam di Nagorno-Karabakh.
Putin memperingatkan Erdogan pada bulan Desember bahwa Kyiv berusaha mengganggu perjanjian damai untuk dua provinsi separatis timurnya dengan tindakan militer "provokatif."
'Menawarkan untuk menengahi'
Ukraina sudah menderita akibat konflik yang membara sejak revolusi tahun 2014.
Revolusi itu membuat bekas republik Soviet itu berada di jalur pro-Barat yang lebih kuat.
Zelensky menyebut penempatan pasukan baru Rusia di perbatasan timur dan utara Ukraina merupakan bagian dari permainan kekuatan diplomatik Kremlin dengan NATO dan Washington.
Para pejabat di Kyiv khawatir bahwa pembicaraan Barat tentang invasi Rusia yang akan segera terjadi membuat investor takut.
Hal itu dihawatirkan dapat semakin merusak perekonomian Ukraina.
Tapi Zelensky menyambut hangat kunjungan dari serangkaian pemimpin Barat yang telah menegaskan kembali dukungan mereka untuk integritas teritorial Ukraina.
Erdogan secara resmi pergi ke Kyiv untuk menghadiri forum ekonomi di mana kedua pemimpin diharapkan mengumumkan kesepakatan perdagangan bebas baru.
Analis percaya dia akan mengadopsi pendekatan ang memposisikan Turki sebagai mitra mediasi yang lebih netral.
Erdogan menikmati hubungan khusus dengan Putin.
Namun Kremlin telah memberikan sambutan yang sangat dingin terhadap tawaran mediasi Erdogan dalam sebulan terakhir.
(*)