Find Us On Social Media :

Kisah Rani Lakshmi Bai, ‘Joan of Arc’ India, Ratu yang Pergi Berperang dengan Bayi Diikat di Punggungnya dan Pedang di Masing-masing Tangannya Lawan Kolonial Inggris

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 3 Februari 2022 | 13:35 WIB

Rani Lakshmibai yang berperang dengan mengikat anaknya di punggungnya dan memegang dua pedang.

Tahun 1851, Lakshmibai menjadi seorang ibu setelah kelahiran putranya, sayangnya hanya bertahan empat bulan.

Pasangan kerajaan itu akhirnya mengadopsi putra sepupu Maharaja dan menamainya Damodar Rao.

Adopsi itu terjadi di depan seorang pejabat Inggris.

Namun, pernikahan Lakshmibai berumur pendek karena Maharaja meninggal akibat penyakitnya pada tahun 1853, dan inilah momen yang mengubah hidupnya selamanya.

Gubernur Jenderal Lord Dalhousie saat itu, mengambil keuntungan dari kematian Maharaja, yang kemudian menerapkan Doctrine of Lapse.

Menurut doktrin ini, anak angkat seorang raja tidak berhak atas takhta.

Baca Juga: Sebelum Mulan, Temui Lady Fu Hao, Ratu Prajurit Wanita Terkenal dari Tiongkok Kuno, Salah Satu dari Istri Raja yang Miliki Pasukan Hingga 13.000 Tentara, Harus Diramal Dahulu Sebelum Pergi Perang

 Baca Juga: Sosoknya Bak Laki-laki Perkasa, Inilah Rudrama Devi, Ratu Prajurit dari Dinasti Kakatiya, Penguasa Wanita Pertama India Selatan, Pertahankan Kerajaannya dari Musuhnya Hingga 15 Hari Berperang

Anak angkat Maharaja dapat mewarisi harta pribadinya, namun dia tidak akan diperlakukan sebagai ahli waris karena mereka tidak memiliki hubungan darah.

Entah faktanya atau hanya legenda, tidak ada yang tahu, namun disebutkan bahwa Rani Lakshmibai berteriak ketika dia diberitahu itu dengan mengatakan, ‘Saya tidak akan memberikan Jhansi saya.’

Jika kekejaman merenggut Jhansinya dan hak putranya atas takhta tidak cukup, maka Inggris pergi ke depan dan mengambil semua perhiasan negara dan menawarkan kepada rani untuk pensiun yang sangat kecil sebesar Rs60.000.

Dia diminta untuk meninggalkan benteng kerajaan, dan pindah ke benteng lain yang sekarang disebut Rani Mahal.