Penulis
Intisari-Online.com -Ketika Nazi Jerman berkuasa di hampir seluruh daratan Eropa (1939-1944), Adolf Hitler selain menerapkan kebijakan rasial terhadap warga Yahudi juga menghendaki penghapusan terhadap orang-orang yang dianggap tidak normal.
Mereka yang dianggap tidak normal itu adalah para kaum gipsi, warga infalid secara fisik, warga yang mengalami kelainan genetika bawaan, dan kaum transgender.
Sebagai orang-orang yang dikhawatirkan akan merusak ras Jerman (Arya), warga Eropa yang dianggap tidak normal itu langsung dimasukkan ke kamp-kamp konsentrasi untuk dibunuh dalam kamar gas beracun.
Sekitar 300.000 orang-orang invalid telah tewas di kamar-kamar gas kamp konsentrasi yang tersebar di berbagai negara.
Misalnya kamp konsentrasi yang terkenal horornya sebagai lokasi pembunuhan massal (holocaust) warga Yahudi, yakni kamp Auschwitz, Polandia.
Tapi ternyata ada satu keluarga Yahudi asal Rumania yang bisa lolos dari holocaust meskipun sudah dimasukkan ke kamp konsentrasi Auschwitz.
Keluarga unik berjumlah 7 orang yang dikenal sebagai keluarga besar Ovitz itu bisa lolos dari holocaust karena semuanya bertubuh cebol.
Dengan semua badannya yang berukuran kerdil, keluarga Ovits ketika dimasukkan ke kamp Auschwitz sebenarnya bisa dipastikan tak akan pernah kembali dalam kondisi hidup.
Tapi begitu masuk ke kamp Auschwitz, keluarga Ovitz yang sudah dikenal sebagai para pemain sirkus (Liliput Troupe), ternyata langsung menarik perhatian Dr Josef Mangele.
Sosok Dr Mengele adalah ilmuawan psikopat yang menggunakan kamp konsentrasi Auschwitz sebagai praktek untuk menguji eksperimen medisnya.
Sebagai dokter yang sangat tertarik dengan genetika manusia, Dr Mangele biasa menguji eksperimennya kepada manusia secara langsung dan sering berakibat pada kematian.
Misalnya Dr Mengele gemar melakukan eksperimen pada anak-anak kembar yang kemudian dibuat kembar siam dengan cara dijahit.
Untuk orang-orang yang bertubuh cebol, Dr Mengele sangat tertarik untuk melakukan penelitian sekaligus bereksperimen secara genetika.
Dr Mengele yang juga dikenal sebagai malaikat maut di Auschwitz itu juga bertugas untuk menentukan warga Yahudi yang akan langsung masuk kamar gas, masuk kamp kerja paksa, dan menjadi bahan eksperimennya.
Bagi Dr Mengele ketika mendapatkan keluarga Ovitz yang semuanya berbadan cebol sungguh merupakan kejutan baginya.
Ia langsung memerintahkan kepada pasukan SS untuk mengamankan semuia keluarga Ovitz karena akan menjadi bahan eksperimennya dalam jangka lama.
Dengan perlindungan dan jaminan keamanan dari Dr Mengele, semua keluarga Ovitz bahkan diperlakukan secara baik di kamp Auschwitz.
Hingga kamp Auschwitz berhasil dikuasai pasukan Sekutu (1945), ketujuh anggota keluarga Ovitz merupakan orang-orang yang lolos dari holocaust dalam kondisi baik-baik saja.
Tapi keluarga keluarga besar Ovitz juga merupakan para saksi mata atas kekejaman pasukan Nazi di Auschwitz.
Kesaksian mereka sangat penting untuk mengadili para tokoh SS sebagai penjahat perang di pengadilan Nurenberg sehingga bisa mendapatkan hukuman yang setimpal.
(*)