Intisari-Online.com - Di Latvia, namaHerbert Cukurs dikenal sebagai pahlawan nasional.
Tapi dalam Holocaust,Herbert Cukursjuga dikenal sebagai "Penggantung dari Riga".
Tapi hidupnya berakhir di tangan Mossad.
Bagaimana kisahHerbert Cukurs?
Dilansir daritimesofisrael.com pada Senin (11/10/2021),Herbert Cukurs merupakan seorang pionir penerbangan Latvia sekitar tahun 1930-an.
Pria kelahiran17 Mei 1900 itubanyak melakukan penerbangan solo dengan beberapa rute.
Seperti Latvia-Gambia atau Riga-Tokyo.
Itulah yang membuatnya dikenal sebagai tokoh berprestasi.
KemahiranHerbert Cukurs lainnya adalah dia bisamerancang pesawatnya sendiri.
Lalu pesawatnya itu digunakan untuk melaksanakan perjalanan ke wilayah-wilayah Asia seperti ke Jepang, China, dan India.
Ia juga mendesain prototipe pesawat pembom Cukurs C-6bis pada tahun 1940.
Atas jasa-jasanya itulah,Herbert Cukurs dianggap sebagai Pahlawan Nasional Latvia.
Ketika Nazi menguasai Latvia pada tahun 1942, Cukurs lantas bergabung dengan Arjs Kommando, unit kombatan pimpinan Viktor Arajs yang berada di bawah Intelijen Jerman, Sicherheitsdienst.
Diketahui Sicherheitsdienst adalah Intelijen Jerman yang bertanggung jawab atas segala kejahatan kemanusiaan di Latvia.
Herbert Cukurs punya alasan mengapa dia maumenjadi simpatisan Jerman.
Alasannyakarena dia yakin mereka akan melepaskan Latvia dari cengkeraman Uni Soviet yang saat itu menguasai Latvia.
Akan tetapi, para saksi yang masih hidup menceritakan bahwa Cukurs terlibat dalam serangkaian tindakan Holocaust di Latvia.
Misalnya memberikan instruksi untuk menghabisi para Yahudi yang dikeluarkan dari Chetto Riga di Hutan Rumbulla.
Tak sampai disitu,Cukurs juga diduga terlibat dalam Pembakaran Sinagoga Riga.
Itu adalah kejadian di mana orang-orang Yahudi dipanggang hidup-hidup di dalam Sinagoge (nama tempat beribadah orang Yahudi) itu.
Bahkan Cukurs diketahui menembak siapapun yang berhasil kabur dari Sinagoga itu.
Akan tetapi, setelah kekalahan Jerman pada Perang Dunia 2, dia tidak ikut ditangkap atau diseret dalam Pengadilan Nuremberg.
Spekulasi menyatakan bahwa Pemerintah Latvia turun tangan agar dia tidak ditindak.
Alasannyamungkin karena reputasinya sebagai Pahlawan Nasional.
Cukurs pun berhasil kabur ke Sao Paulo, Brasil dan membuka usaha dibidang penerbangan, di mana ia menerbangkan pesawat wisata untuk "sightseeing".
Bahkan diatidak berusaha menyembunyikan identitasnya dan dengan bangga menyatakan dirinya sebagai mantan Nazi.
Ia juga dengan bebasnya menikahi seorang wanita Brasil danmemiliki keluarga.
Namun,orang-orang Yahudi yang menjadi korban kejahatannya, kisahCukurs tentu tidak bisa dilupakan.
Pada 1960-an, Mossad, badan intelijen Israel, mulai menargetkan para mantan Nazi yang melakukan pelarian terutama ke Amerika Selatan.
Nantinya mereka akan ditindak sebagai bagian dari pertanggung jawaban mereka.
Nama-nama seperti Adolft Eichmann, Josef Mengele, dan termasuk Herberts Cukurs menjadi target buruan utama mereka.
Namun berbeda dengan Eichmann, Mossad memutuskan untuk tidak menangkap Cukurs.
Melainkan langsung memerintahkan agar Cukurs dieksekusi di tempat.
Alasannya karenaCukurs dianggap turun langsung dalam menghabisi 30.000 orang Yahudi Latvia.
Operasi yang dilakukan Mossad cukup unik.
Merekamengirim agen mereka Yaakov Meidad yang merupakan seorang Yahudi Jerman yang orangtuanya menjadi korban Holocaust.
Ia lalu menyamar dan mengajak Cukurs membuka bisnis penerbangan dan keduanya pergi menuju Montevideo, Uruguay.
Kuenzle lantas mengajak Cukurs ke sebuah rumah kosong. Disitulah dia disergap dan ditembak di kepalanya hingga tewas pada 23 Februari 1965.
Setelahnya,Mossad menaruh mayat Cukurs di sebuah peti dan baru ditemukan oleh Uruguay 12 hari kemudian dalam keadaan membusuk.
Di dalam peti itu terdapat secarik kertas yang ditinggalkan Mossad yang bertuliskan 'Herberts Cukurs telah dieksekusi oleh kami yang tak akan pernah melupakannya'.
Akhir mengerikan Herbert Cukurs dimaksudkan sebagai peringatan dari Mossad pada para mantan Nazi.
Bahwa mereka tak main-main dan memberi akhir yang pantas bagi sosok yang bahkan tega menembak anak kecil di depan ibunya sendiri.