Find Us On Social Media :

Dibangun Oleh Pangeran dari Kerajaan Sriwijaya yang Jadi Buronan, Inilah Kerajaan Malaka, Kerajaan Kuat di Asia Tenggara yang Namanya Tak Kalah Tersohor dari Majapahit dan Sriwijaya

By Afif Khoirul M, Selasa, 1 Februari 2022 | 15:33 WIB

Ilustrasi kerajaan Malaka.

Parameswara kemudian memerintah Temasik selama sekitar empat tahun, sampai ia diserang oleh tentara Majapahit.

Ketika salah satu menteri Parameswara membuka gerbang untuk memungkinkan tentara Majapahit menyerang istana. Parameswara melarikan diri ke utara ke Muar.

Di Muar, Parameswara berpikir untuk mendirikan kerajaannya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk.

Menemukan bahwa lokasi Muar tidak cocok, ia melanjutkan perjalanannya ke utara.

Baca Juga: Sumber Sejarah Kerajaan Majapahit yang Masih Utuh, Apa Saja Semuanya?

Baca Juga: Bukan Karena Angkatan Lautnya yang Kuat, Ternyata Dengan Meminta Bantuan Kelompok Ini Kerajaan Sriwijaya bisa Merajai Lautan Asia Tenggara, Keberadaanya Konon Masih Ada Hingga Kini

Sepanjang jalan, ia dilaporkan mengunjungi Sening Ujong (sebelumnya bernama Sungai Ujong sekarang) sebelum mencapai sebuah desa nelayan di muara Sungai Bertam (dulu bernama Sungai Malaka).

Ini berkembang dari waktu ke waktu menjadi lokasi Kota Malaka modern.

Menurut Sejarah Melayu, di sinilah ia menyaksikan kancil mengecoh seekor anjing saat beristirahat di bawah pohon Malaka.

Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda baik dan memutuskan untuk mendirikan sebuah kerajaan bernama Malaka pada tahun 1400.

Hingga kinii, kancil adalah bagian dari lambang Malaka modern.

Pada 1409, Parameswara menikahi Malik ul Salih, seorang putri Pasai, mengadopsi gelar Persia Syah, dan menyebut dirinya sebagai "Sultan Iskandar Syah.

Dikatakan ia tetap seorang Hindu sampai kematiannya.

Meskipun ia tidak masuk Islam, pernikahannya dengan putri Muslim mendorong sejumlah rakyatnya untuk memeluk Islam.