Find Us On Social Media :

Dibangun Oleh Pangeran dari Kerajaan Sriwijaya yang Jadi Buronan, Inilah Kerajaan Malaka, Kerajaan Kuat di Asia Tenggara yang Namanya Tak Kalah Tersohor dari Majapahit dan Sriwijaya

By Afif Khoirul M, Selasa, 1 Februari 2022 | 15:33 WIB

Ilustrasi kerajaan Malaka.

Parameswara (1344-1414), seorang pangeran Palembang keturunan Hindu dari Sriwijaya, mendirikan Malaka sekitar tahun 1400.

Saat itu, Sriwijaya sedang kehilangan pengaruhnya dan menghadapi ancaman dari berbagai pelosok Nusantara.

Sekitar waktu yang sama, kerajaan Majapahit, yang berpusat di Jawa, memperluas perbatasannya di luar pulau.

Sriwijaya kerajaan yang sebelumnya menguasai Jawa telah diusir dari pulau itu pada tahun 1290, oleh Singhasari, pendahulu Majapahit.

Akibatnya, Sriwijaya harus memindahkan istananya dari Palembang, di tepi Sungai Musi di Sumatera bagian selatan, ke Melayu (sekarang provinsi Jambi) di Sungai Batang Hari.

Meskipun istana kerajaan telah pindah ke Melayu, Palembang tetap menjadi kota kekaisaran yang penting.

Baca Juga: Raja Majapahit pun Sampai Melongo Kala Pendekar Jagoannya Dipermalukan, Inilah Hang Tuah, Pesilat Terbaik Melayu yang Pengkhianatannya Picu Kematian Ribuan Nyawa

Baca Juga: Alasan Mengapa Kerajaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim

Pada 1390-an, Majapahit mengirim ribuan kapal untuk menyerang Palembang, dan menaklukkan kota, mengakhiri kerajaan seribu tahun.

Parameswara yang selama ini tinggal di Palembang sebagai seorang pangeran, melarikan diri dari istananya.

Akhirnya sampai di pulau Temasik yang dipimpin oleh seorang keturunan Sriwijaya, Temagi, seorang kepala suku Melayu dari Patani yang diangkat oleh Raja Siam sebagai Bupati Tumasek.

Namun, Temasik telah menjadi wilayah Majapahit sejak 1365. Setelah beberapa hari, Parameswara dikhianati oleh kerabatnya dan harus membunuhnya.