Find Us On Social Media :

Sebut Putrinya Sebagai ‘Monster’ Bahkan Mencoba Membunuhnya Beberapa Kali, Inilah Ratu Maria Eleonora dari Brandenburg, Alami Depresi Ketika Ditinggal Suaminya Perang

By K. Tatik Wardayati, Senin, 31 Januari 2022 | 09:40 WIB

Maria Eleonora dari Brandenburg, yang menjadi Permaisuri Raja Swedia.

Duchess Anna sendiri menulis surat kepada ibu Raja, Janda Ratu Christina, memohon pengertian.

Sebagai seorang ibu, tidakkah dia akan mengerti sudut pandang mereka?

Keduanya ingin memastikan anak-anak mereka menikah dengan kandidat yang cocok, tetapi tidak seperti Anna, Christina percaya persatuan antara Brandenburg dan Swedia hanya akan bermanfaat. Dia yakin Duchess akan berubah pikiran nanti.

Pada 1619, John Sigismund meninggal, dan George William diangkat ke tampuk kekuasaan.

Cara dia menangani masalah politik tidak menyenangkan ibunya, Duchess, yang mulai mempertanyakan pendiriannya tentang Swedia.

Setelah empat tahun bernegosiasi, Gustavus Adolphus diundang ke Berlin, untuk bertemu dengan Duchess dan putrinya. George William berada di Prusia pada saat itu.

Baca Juga: Bak Balas Dendam pada Sang Suami, Inilah Kisah Kekejaman Ratu Catherine de Medici, Eksekusi Selingkuhan Putrinya di Depan Mata Sang Putri dan Biarkan Raja Mati dalam Kesendirian

 Baca Juga: Ratu Paling Kejam dari Athena, Inilah Ratu Irene, Pimpin Konspirasi Lawan Puteranya Sendiri, Perintahkan Tangkap Kaisar, dan Cungkil Matanya

Setelah ditemani makan malam, Raja secara pribadi melamar Maria Eleonara, yang menjawab ‘ya’.

Meski diprotes putranya, Duchess berhasil menyelundupkan putrinya itu keluar dari Brandenburg ke Mecklenbug dengan menaiki kapal Swedia yang membawanya ke Kalmar.

Setelah satu perjalanan di laut, Maria Eleonora tiba dengan selamat pada Oktober 1620.

Pernikahan berlangsung di Stockholm pada bulan November, dan mempelai wanita mengenakan gaun indah berbordir biru dari Hamburg.