Intisari-Online.com - Hingga kini, China masih terus berupaya untuk menyatukan kembali Taiwan ke wilayahnya.
China tak akan membiarkan negara mana pun, terutama Amerika Serikat (AS), mendukung Taiwan untuk memperoleh kemerdekaannya.
Baru-baru ini, China telah memperingatkan bahwa China dan AS kemungkinan akan berperang jika Presiden AS Joe Biden mendorong Taiwan untuk mencari kemerdekaan.
Taiwan telah lama menjadi subjek tegang bagi China sejak pemerintah terpisah didirikan di pulau itu setelah Perang Saudara China pada 1949.
Taiwan tetap menjadi sekutu penting negara-negara Barat.
Ada kekhawatiran bahwa, di bawah Presiden China Xi Jinping, Beijing akan menggunakan kekuatan militer untuk menyatukan kembali Taiwan dengan China daratan.
Melansir Express.co.uk, Sabtu (29/1/2022), duta besar China untuk AS Qin Gang memperingatkan Biden: "Jika otoritas Taiwan, yang didukung oleh Amerika Serikat, terus menempuh jalan menuju kemerdekaan, kemungkinan besar akan melibatkan China dan Amerika Serikat, dua negara besar, di konflik militer."
Dia melanjutkan: "Biarkan saya menekankan ini, masalah Taiwan adalah masalah terbesar antara China dan Amerika Serikat."
Duta Besar itu mengatakan China menganggap Taiwan sebagai wilayah "suci".
Beijing merasa memiliki hak untuk bersatu kembali melalui kekuatan jika pemerintah Taiwan secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan.