Find Us On Social Media :

Analisis Beberkan Rahasia Kekuatan Ukraina Hadang Rusia Walaupun Diplomasi Joe Biden Gagal Total, Rupanya Diam-diam Dapat Gelonggongan Senjata Dari Sini, Siap Lawan Militan 'Little Green Men'

By May N, Minggu, 30 Januari 2022 | 12:37 WIB

Pasukan militer Rusia di perbatasan Ukraina

Alasan pendekatan defensif terbaru Rusia merespon AS tidak hanya ketakutan sanksi yang dirasakan Kremlin, tetapi juga fakta bahwa pemimpin-pemimpin Rusia punya lebih banyak hal yang ditakutkan akan hilang jika terjadi konfrontasi lebih lanjut dengan Barat.

Sudah rahasia umum jika anak-anak dari beberapa pejabat Rusia tinggal, belajar dan bekerja di negara-negara Barat.

Contohnya adalah Elizaveta Peskova, anak dari juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, tinggal di Perancis dan bekerja di sana.

Sementara itu Viktor Zolotov, direktur Garda Nasional Rusia dan anggota Dewan Keamanan Rusia, memiliki cucu yang belajar di Inggris.

Baca Juga: Vladimir Putin 'Sakit Hati dengan Sejarah' dan Ingin Hidupkan Kembali Lingkup Pengaruh Soviet, Krisis Ukraina Dapat Memicu Perang Dunia III?

Baca Juga: Pantas Rusia Tak Gentar Meski AS dan NATO Dukung Ukraina, Rupanya Ada Negara-negara Ini yang Siap Bela Rusia Jika Perang Terjadi

Di sisi lain, anak dan cucu dari pejabat-pejabat Barat tidak tinggal di Rusia, dan tidak ada pemimpin oligarki Barat yang memiliki aset yang disimpan di bank-bank Rusia.

Hal itu memberikan AS dan sekutu-sekutunya posisi lebih kuat dibandingkan Rusia.

Walaupun AS, Inggris Raya dan negara-negara NATO secara terbuka mengirimkan senjata ke Ukraina, Kremlin tidak punya mekanisme mencegah perkembangan itu di darat.

Moskow tidak bisa memaksa Kiev menerapkan Kesepakatan Minsk, dan panggilan terus-terusan untuk Lavrov di AS, Perancis, Jerman dan negara-negara Barat untuk membuat Kiev ikut dalam perjanjian ditandatangani 2015 dengan jelas menunjukkan impotensi politik Rusia atas Ukraina yang didukung Barat.

Militer Rusia tidak diragukan lagi superior dibandingkan Pasukan Bersenjata Ukraina.

Namun kekurangan keinginan politik di Kremlin menempatkan Moskow di posisi sulit.