Pangeran Purbaya yang mengetahui bahwa penyakit misterius di desa disebabkan oleh raja jin yang menyamar menjadi pelayan di rumah Kyai Keramat pun sangat terkejut.
Sonta yang mendengarkan percakapan Pangeran Purbaya dan Kyai Keramat melarikan diri dengan wujud aslinya menjadi jin Sepanjang.
Mengetahui semakin banyak orang yang menjadi korban dari Jin Sepanjang, Pangeran Purbaya membuat sebuah strategi untuk melawan Jin Sepanjang.
Ia memerintahkan prajuritnya untuk bergerak di sepanjang hutan dengan gerakan melingkar seperti gelang.
Cara itu dilakukan untuk mengepung hutan tempat raja jin berada. Dengan melakukan cara ini, maka diharapkan Jin Sepanjang tidak akan lolos dari pengejaran.
Strategi yang dilakukan Pangeran Purbaya ternyata berhasil.
Jin Sepanjang tidak punya kesempatan untuk melarikan diri dan harus bertarung dengan Pangeran Purbaya yang membawa Tombak Kyai Pleret.
Pertempuran itu dimenangkan Pangeran Purbaya, yang kesaktiannya lebih tinggi dari Jin Sepanjang.
Raja jin ditusuk menggunakan Tombka Kyai Pleret, tubuh Jin Sepanjang yang jatuh ke tanah perlahan-lahan menguap dan hilang ke udara.
Strategi Pangeran Purbaya untuk mengepung Jin Sepanjang dengan formasi gerakan melingkar seperti gelang itulah yang konon membuat seluruh wilayah disebut sebagai Magelang.
Berasal dari atepung-temugelang atau tepung gelang yang berarti mengepung rapat seperti gelang.
Magelang sendiri merupakan salah satu kota tertua di Nusantara. Hari jadi kota Magelang adalah 11 April 907 Masehi.
Baca Juga: Bisa Lenyapkan Musuh Tanpa Bekas, Inilah Agen Spionase Israel Mossad yang Kerap Gegerkan Dunia
(*)