Intisari-Online.com - Tahukah Anda bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Kuno?
Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha pernah berkembang di Bhumi Mataram (sebutan lama untuk Yogyakarta).
Pendiri Kerajaan Mataram Kuno adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, yang berkuasa antara 732-760 Masehi.
Prasasti Mantyasih atas nama Dyah Balitung menyebutkan dengan jelas bahwa raja pertama Kerajaan Medang adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Sanjaya sendiri mengeluarkan Prasasti Canggal yang berangka 732 M, tetapi tidak menyebut dengan jelas nama kerajaannya.
Sanjaya hanya memberitakan adanya raja lain yang memerintah Pulau Jawa sebelum dirinya yang bernama Sanna.
Sepeninggal Sanna, negara menjadi kacau dan Sanjaya tampil sebagai raja dengan dukungan dari Sannaha, ibunya.
Sannaha adalah saudara perempuan Sanna, yang juga merupakan cucu dari Ratu Sima, penguasa Kerajaan Kalingga.
Namun, nama Sanna tidak terdapat dalam daftar raja Kerajaan Mataram Kuno versi Prasasti Mantyasih.
Para ahli menduga bahwa mungkin Sanna memang bukan raja Medang.
Dengan kata lain, Sanjaya diduga mendirikan sebuah kerajaan baru yang berbeda setelah mewarisi takhta Sanna.
Menurut Prasasti Canggal, Sanjaya mendirikan Dinasti Sanjaya pada 732 Masehi.
Sebagian besar raja dari dinasti ini menganut agama Hindu Syiwa.
Oleh rakyatnya, Raja Sanjaya dikenal sebagai penguasa yang bijaksana, cakap, berwibawa, adil, dan taat dalam beragama.
Di bawah kepemimpinannya, luas wilayah Kerajaan Mataram Kuno semakin luas dan rakyatnya semakin sejahtera.
Pada masa pemerintahannya pula, Kerajaan Mataram Kuno sempat menjadi pusat pembelajaran agama Hindu.
Selain Prasasti Canggal, bukti pemerintahan Sanjaya terdapat dalam Carita Parahyangan, yang ditulis sekitar abad ke-16.
Selama hampir tiga abad berkuasa, terdapat tiga dinasti yang memerintah kerajaan, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra (di Jawa Tengah), serta Dinasti Isyana (di Jawa Timur).
Puncak kejayaan Kerajaan Mataram Kuno berlangsung pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, yang berkuasa mulai akhir abad ke-8.
Pada masa keemasannya, kerajaan mengalami perkembangan di berbagai bidang, seperti politik, ilmu pengetahuan, kesenian, budaya, dan sosial.
Wilayah kekuasannya pun sangat luas, bahkan mencapai Semenanjung Malaka.
Sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno cukup banyak, beberapa contohnya adalah Prasasti Canggal, Prasasti Mantyasih, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan yang menjadi peninggalannya.
Baca Juga: Berikut Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Demak pada Akhir Abad ke-15
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kutai: Alasan Aswawarman Disebut sebagai Wangsakarta dari Kerajaan Kutai
(*)