Disebut 'Tempat Jin Buang Anak' oleh Edy Mulyadi, Faktanya Kalimantan Justru Paling 'Sempurna' untuk Jadi Ibu Kota, Termasuk Dijamin 'Bebas' dari Bencana Alam Ini

Tatik Ariyani

Penulis

Desain istana di ibu kota negara yang baru di Kaltim.

Intisari-Online.com -Kalimantan menjadi perbincangan setelah munculnya video pendek pernyataan Edy Mulyadi di media sosial.

Dikutip Tribun Banjarmasin dari akun Twitter @YRadiato yang membagikan video Edy Mulyadi, pada 22 Januari 2022, Edy Mulyadi menyuarakan terkait dengan IKN atau Ibu Kota Negara yang akan dipindahkan ke Kalimantan.

Menurut Edy Mulyadi bahwa ibu kota negara akan dipindah ke Kalimantan yang disebutnya sebagai tempat jin membuang anak.

"Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal," ujar Edy dari video viral tersebut.

"Punya gedung sendiri lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," sambungnya.

Padahal, Kalimantan terutama Kalimantan Timur(Kaltim) dipilih sebagai Ibu Kota baru karena memiliki beberapa kelebihan, salah satunya dinilai minim bencana.

Melansir Kompas.com, hampir semua daerah di Indonesia rawan bencana gempa bumi.

Karena letak geologis Indonesia berada di tiga pertemuan lempeng tektonik dunia, yakni Indo-Australia, Eurasia, serta Pasifik.

Baca Juga: Heboh 'Nusantara' Jadi Nama Ibu Kota Negara Baru, Ibu Kota Negara MyanmarIni Malah Berakhir Jadi Kota Hantu, Padahal Sudah Pindahkan 1.000 Kuburan

Baca Juga: Pindahkan Ibu Kotanya Seperti Indonesia, Junta Militer Myanmar Malah Justru Ciptakan Kota Hantu Sebesar Hampir Tiga Kali Lipat Ibu Kota 'Nusantara' Setelah Ganti Ibu Kota Lawas Ini

Daerah yang relatif aman dari bencana gempa bumi di Indonesia adalah daerah Kalimantan.

Alasannya Pulau Kalimantan tidak terletak di posisi pertemuan lempeng bumi.

Sehingga daerah Kalimantan relatif lebih aman dari gempa bumi, dibanding wilayah Indonesia lainnya.

Selain aman dari bencana gempa bumi, Pulau Kalimantan juga relatif aman dari bencana gunung meletus.

Karena di pulau tersebut tidak memiliki jalur pegunungan berapi.

Dalam buku Asyiknya Mengajarkan Sains di Kelasku (2020) oleh Sugeng Lukito Yuwono, jika suatu daerah berada di posisi perbatasan lempeng tektonik, daerah tersebut menjadi rawan bencana gempa.

Karena pergeseran maupun patahan lempeng akan sering menghasilkan getaran yang selanjutnya disebut gelombang seismik.

Akibatnya gempa bumi akan sering terjadi.

Baca Juga: Konon Jadi Kunci Kemenangan Tentara Majapahit Taklukkan Kalimantan, Inilah Wong Kalang yang Terpaksa Hidup Lebih Rendah Daripada Kasta Sudra

Baca Juga: Peduli Setan Walau Seisi Dunia Membencinya, Rupanya Inilah Alasan Rusia Setengah Mati Harus Menguasai Ukraina, Hal Ini Jadi Penyebabnya

Dikutip dari buku Merancang Rumah di Area Gempa (2008) karya Esmeralda Contessa, hampir seluruh daerah di Indonesia masuk dalam kategori rawan bencana gempa bumi di Indonesia.

Beberapa contohnya ialah daerah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Maluku, serta Papua.

Dari aspek geografis pun, Kaltim diklaim minim bencana, mulai dari bencana longsor, gempa bumi dan lainnya.

Namun menurut Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, Kalimantan tidak sepenuhnya terbebas dari gempa.

"Di Kalimantan tidak benar kalau dibilang tidak ada gempa. Sebenarnya setelah BMKG melakukan instalasi uji monitoring gempa bumi di Kalimantan tahun 2006-2008, aktivitas gempa di Kalimantan dapat terlihat, dan sejak dulu ada," ujarnya sebagaimana diberitakan Kompas.com (31/7/2019).

Baca Juga: Ramalan Shio Ular di Tahun 2022: Rezeki Mengalir dengan Baik, Tapi Jangan Larut dalam Kesibukan

Baca Juga: Berulang Kali Selingkuhi Suaminya yang Seorang Kaisar Romawi, Messalina Akhirnya Mendapatkan Balasan yang Tragis Meski Sudah Meminta Ampun

Artikel Terkait