Pangeran Albert dan Ratu Victoria sangat aktif dan kehidupan rumah tangga mereka pun bahagia.
Sumber sejarah mengatakan bahwa keaktifan mereka karena ketidakseimbangan hormon antara pasangan ini.
Rupanya, Ratu Victoria memiliki hasrat berhubungan intim yang tak terpadamkan, hampir mirip dengan nymphomania, yang tidak bisa mendapatkan kepuasan cukup hanya dari suaminya saja.
Tak heran, setelah kematian Albert pada 1861, Ratu Victoria selalu cemberut dan selalu mengenakan pakaian serba hitam selama sisa hidupnya.
Kemudian, muncullah John Brown, warga Skotlandia yang pernah diasingkan selama bertahun-tahun pemerintahan Ratu Victoria.
Pria Skotlandia ini kerap ditemui menemani Ratu untuk memancing dan berburu.
Persahabatan mereka yang terjalin selama 20 tahun, membuat orang-orang di sekitarnya menilai bahwa hubungan mereka lebih dari sekadar pertemanan.
Dugaan itu semakin menguat ketika Brown pada tahun 1883 meninggal, dan Ratu Victoria semakin cemberut karena besarnya kesedihan yang dialaminya.
Lalu, pada tahun 1887, datanglah seorang pemuda biasa bernama Karim Abdul, yang berumur 24 tahun.