Penulis
Intisari-Online.com – Lahir di tahun 20 Masehi dari keluarga bangsawan yang kaya dan berkuasa, Valeria Messalina sangat cantik dengan kulit seputih salju dan bibir merah serta wajah cantik tanpa sudut mati.
Dia dianggap sebagai salah satu wanita paling cantik pada masanya dan semakin terkenal serta menjadi kebanggaan keluarga.
Tak heran bila Valeria menjadi dambaan banyak pria, apalagi orangtuanya tidak melarang putrinya itu menjalin hubungan dengan banyak pria sejak muda, meskipun sangat singkat.
Tepat ketika dia berusia 18 tahun, Valeria menikah dengan sepupunya, Kaisar Claudius dari Kekaisaran Romawi, yang berusia 48 tahun.
Dari perkawinan mereka selama tujuh tahun, dikaruniai dua anak, yaitu putri Claudia Octavia, dan putra Britannicus.
Namun, Ratu Valeria mulai menunjukkan nafsunya yang tidak terpuaskan setelah menikah dengan Claudius, sehingga dia membuka rumah bordil sendiri yang di dalamnya banyak ruang rahasia untuk dapat berhubungan intim dengan banyak pria demi memenuhi kebutuhannya.
Maka, setiap malam banyak pria pergi ke rumah bordil untuk berhubungan intim dengan Valeria, dan tidak dimintai uang, hanya perlu meninggalkan satu koin yang dihitung Valeria sebagai kemenangannya.
Namun, Ratu Valeria sangat kejam, karena banyak pria dibunuh hanya karena tidak mau tidur dengannya.
Hingga kemudian dia dibunuh oleh para prajurit yang dikirim oleh Kaisar Claudius setelah terbongkar pernikahan rahasianya dengan Gaius Silius dan berkomplot membunuh Kaisar.
Tak jauh berbeda dengan Valeria Messalina, ratu Victoria yang mewarisi takhta kerajaan Inggris masih berusia 18 tahun ketika itu dan menikahi Pangeran Albert.
Pangeran Albert dan Ratu Victoria sangat aktif dan kehidupan rumah tangga mereka pun bahagia.
Sumber sejarah mengatakan bahwa keaktifan mereka karena ketidakseimbangan hormon antara pasangan ini.
Rupanya, Ratu Victoria memiliki hasrat berhubungan intim yang tak terpadamkan, hampir mirip dengan nymphomania, yang tidak bisa mendapatkan kepuasan cukup hanya dari suaminya saja.
Tak heran, setelah kematian Albert pada 1861, Ratu Victoria selalu cemberut dan selalu mengenakan pakaian serba hitam selama sisa hidupnya.
Kemudian, muncullah John Brown, warga Skotlandia yang pernah diasingkan selama bertahun-tahun pemerintahan Ratu Victoria.
Pria Skotlandia ini kerap ditemui menemani Ratu untuk memancing dan berburu.
Persahabatan mereka yang terjalin selama 20 tahun, membuat orang-orang di sekitarnya menilai bahwa hubungan mereka lebih dari sekadar pertemanan.
Dugaan itu semakin menguat ketika Brown pada tahun 1883 meninggal, dan Ratu Victoria semakin cemberut karena besarnya kesedihan yang dialaminya.
Lalu, pada tahun 1887, datanglah seorang pemuda biasa bernama Karim Abdul, yang berumur 24 tahun.
Dia tiba di istana itu untuk melayani di meja khusus Ratu Victoria.
Saat itu, Ratu Victoria sudah berumur 68 tahun serta masih dalam suasana berkabung karena kematian Albert dan John Brown.
Karim Abdul memiliki badan yang tegap, tinggi, berkulit gelap, dan tampan.
Tak kurang dari satu tahun, dia menjadi orang yang paling dekat dengan sang ratu, dan ini membuat istana murka karena melanggar aturan dan tabu.
Pada tahun 1901, ketika kematian Ratu Victoria, Raja Edward VII, yang merupakan buah hati Pangeran Albert dan Victoria, memiliki semua bukti perselingkuhan ibunya yang dihancurkan.
Bahkan buku harian Karim Abdul yang mengisahkan cinta besar terakhir Ratu Victoria.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari