Penulis
Intisari-Online.com- Sudah menjadi rahasia umum bahwaRusiadanChinaadalahmusuh bebuyutanAmerika Serikat (AS).
Yang membuatAmerika Serikat (AS)makin waspada adalahRusiadanChinabersekutu.
Dan kiniChinasemakin memproklamirkan kedekatannya dengan Rusia.
Dilansir dariexpress.co.ukpada Kamis (13/1/2022), China telahmenjanjikan dukungannya untuk Rusia setelah Moskow mengirim pasukan ke Kazakhstan.
Hal ini membuat ketegangandiAS meningkat.
Dukunganitu sendiridisampaikan oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
Ya, AS memang menyampaikan bahwa Rusia telah mengirimkan pasukannya ke negara bekas pecahan Uni Soviet itu.
Di sisi lain, Rusia juga mengerahkanhampir 100.000 personel militer di dekat Ukraina.
Tapi China menganggap sikap Rusia itu tidak salah.
Oleh karenanya,Wang Yi mengatakan kepada rekannya Menteri Luar Negeri Federasi Rusia Sergey Lavrov dalam panggilan telepon pada hari Senin bahwa China mendukung Rusia.
Khususnya kepada Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpinRusiadalam membantu tindakan keras Kazakhstan terhadap "pasukan kekerasan dan teroris".
Dia mengatakan CSTO memainkan peran positif dalam memulihkan stabilitas di negara Asia Tengah itu.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev sendiri memerintahkan tindakan keras pekan lalu setelah protes tentang kenaikan harga bahan bakar berubah menjadi aksi kekerasan.
Sebab beberapa kelompok didugamenyerang gedung-gedung pemerintah dan merebut bandara di kota terbesar di negara itu, Almaty.
Namun dalam waktu dua haru setelahmenstabilkan negara itu, tentara Rusiaakan mulai menarik diri.
Rusia memang mengirim ribuan tentara ke Kazakhstan dalam beberapa jam setelah permintaan bantuan dari Tokayev.
Bahkan jika Rusia mau, Chinamengatakan akan bekerja dengan Kazakhstan untuk meningkatkan kerja sama keamanan.
"China dan Rusia, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan tetangga yang bersahabat dari negara-negara Asia Tengah, tidak boleh membiarkan kekacauan atau perang meletus di kawasan itu," ungkap Wang.
Dia menambahkan bahwa kedua belah pihak harus terus memperdalam koordinasi dan kerja sama, serta menentang campur tangan kekuatan eksternal dalam urusan internal negara-negara Asia Tengah.
Dan tentunyamendukung Organisasi Kerjasama Shanghai yang dipimpin Beijing, aliansi politik, ekonomi dan keamanan yang mencakup China, Kazakhstan, Pakistan, dan India.