Find Us On Social Media :

Mati-matian Mengelak, Perusahaan Israel Ini Kembali Terbukti Mata-matai Puluhan Jurnalis dengan Teknologinya Ini

By Tatik Ariyani, Jumat, 14 Januari 2022 | 19:31 WIB

(ilustrasi) peretasan ponsel dengan malware pegasus NSO

Intisari-Online.com - Teknologi Pegasus dari perusahaan siber Israel NSO kembali terjerat kasus dugaan penyalahgunaan teknologi untuk peretasan.

Teknologi Pegasus diduga digunakan untuk memata-matai 35 jurnalis dan pekerja masyarakat sipil di El Salvador.

Hal itu diungkap oleh laporan baru dari The Citizen Lab dan Access Now.

Organisasi tersebut mengatakan bahwa mereka menemukan 35 ponsel yang telah terinfeksi spyware antara Juli 2020 dan November 2021.

Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka membagikan sampel data forensik dengan Lab Keamanan Amnesty International yang secara independen mengkonfirmasi temuan tersebut, melansir The Jerusalem Post, Kamis (13/1/2022).

Target spyware tersebut termasuk jurnalis di El Faro, GatoEncerrado, La Prensa Gráfica, Revista Digital Disruptiva, Diario El Mundo, El Diario de Hoy, dan dua jurnalis independen.

Sementara sasaran masyarakat sipil termasuk Fundación DTJ, Cristosal, dan LSM lain.

Mereka mengatakan bahwa peretasan terjadi ketika organisasi-organisasi tersebut melaporkan isu-isu sensitif yang melibatkan pemerintahan Presiden Nayib Bukele.

Baca Juga: Terlatih Bertempur, Inilah 'Para Budak' yang Mengalahkan Bangsa Mongol di Perang Ain Jalut hingga Merusak Citra Tak Terkalahkan Keturunan Genghis Khan

Baca Juga: Rajai Survei Elektabilitas untuk Pilpres 2024, Siapa Sangka, Sosok Ini Bisa Picu Amarah Umat Islam Seantero Indonesia, Klaim Media Israel Ini Pemicunya

Salah satunya tentang negosiasi pemerintah tentang "pakta" dengan geng MS-13 untuk pengurangan kekerasan dan dukungan pemilihan.

Bukele mengunjungi Israel pada tahun 2018 ketika dia menjadi walikota San Salvador.