Kabar Gembira Penerima Vaksin Sinovac, Pemerintah Indonesia Resmi Setujui Pemberian Booster, Rupanya Ini Alasan Booster Hanya Khusus Untuk Pengguna Vaksin Sinovac

Afif Khoirul M

Penulis

Booster vaksin Sinovac diklaim dapat memberikan perlidungan 94 % pada varian omicron.

Intisari-online.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Gunadi Sadikin, remsi menyatakan akan memberikan booster pada penerima vaksin Sinovac.

Menurut, Budi penerima vaksin primer Sinovac, dianjurkan menggunakan vaksin tambakan Pfizer setengah dosis sebagai booster.

"Yang pertama, untuk primer Sinovac atau vaksin pertama dan kedua Sinovac, akan kita beri setengan booster-nya dosis Pfizer," kata Budi, dikutip dari Kompas, Selasa (11/1/22).

Budi juga menjelaskan, penerima vaksin Sinovac juga bakal menggunakan vaksin AztraZeneca sebagai vaksin booster.

Baca Juga: Pantas Saja Ashanty dan Rombongan Positif Covid-19, Rupanya Turki Sedang Dihantam Kasus Omicron yang Tinggi, Bahkan Memiliki 60.000 Kasus Per Hari

Menurutnya, kombinasi ini dilakukan berdasarkan hasil riset dan peneliti di dalam dan luar negeri.,

Sementara itu, hal ini juga sesuai dengan saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan penerima vaksin dengan metode virus yang dimatikan seprti Sinovac dan Sinopharm, diizinkan mendapatkan booster vaksin.

Booster vaksin ysudah dilakukan di beberapa negara di Asia Tenggara seperti Thailand, dan Malaysia.

Menurut Reuters, pemberian booster ini hanya dilakukan pada penerima vaksin Sinovac atau Sinopharm yang telah menerima vaksin setidaknya 6 bulan lalu.

Baca Juga: Inikah Akhir dari Pandemi Covid-19? Bos dari Vaksinyang Sudah Digunakan di Indonesia Ini Ungkap Vaksin Untuk Omicron Siap Dibuat, Ini Prediksi Waktunya

Baca Juga: Sesumbar Lebih Baik dalam Penyelenggaraan Olimpiade, China Malah Bisa Jadi Sumber Covid-19 Varian Baru Setelah Ledakan Kasus Omicron Menjelang Perhelatan Olahraga Internasional Ini

Meski demikian, menurut peneliti kombinasi tersebut masih kurang kuat untuk melawan varian Omicron.

Vaksin Covid-19 dua dosis Sinovac diikuti dengan suntikan booster Pfizer-BioNTech menunjukkan respons kekebalan yang lebih rendah terhadap varian Omicron dibandingkan dengan strain lain, menurut sebuah studi oleh para peneliti.

Penelitian yang belum ditinjau, dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Yale, Kementerian Kesehatan Republik Dominika dan lembaga lainnya.

Rejimen dua dosis Sinovac (SVA.O) bersama dengan suntikan Pfizer (PFE.N) menghasilkan respons antibodi yang mirip dengan vaksin mRNA dua dosis, menurut penelitian.

Tingkat antibodi terhadap Omicron adalah 6,3 kali lipat lebih rendah jika dibandingkan dengan varian sebelumnya dan 2,7 kali lipat lebih rendah jika dibandingkan dengan Delta.

Akiko Iwasaki, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan di Twitter bahwa penerima CoronaVac mungkin memerlukan dua dosis booster tambahan.

Baca Juga: Jakarta Catat Meluasnya Penularan Omicron, Covid-19 Aktif Hampir Tembus 2.000 Kasus

Baca Juga: Padahal Bukan Joki Vaksin, Pria Ini Malah Ketagihan Divaksin Sampai Menerima 12 Vaksin Covid-19, Bukannya Untuk Hindari Virus Corona Tujuan Aslinya Biking Geleng-Geleng Kepala

Untuk mencapai tingkat perlindungan yang dibutuhkan terhadap Omicron.

Vaksin Sinovac dua dosis saja tidak menunjukkan netralisasi yang terdeteksi terhadap Omicron, menurut penelitian yang menganalisis sampel plasma dari 101 peserta di Republik Dominika.

Sebuah studi dari Hong Kong pekan lalu mengatakan bahwa bahkan tiga dosis vaksin Sinovac tidak menghasilkan respons antibodi yang cukup terhadap Omicron dan itu harus ditingkatkan dengan suntikan Pfizer-BioNTech untuk mencapai "tingkat perlindungan."

CoronaVac Sinovac dan vaksin BBIBP-CorV Sinopharm milik negara adalah dua vaksin yang paling banyak digunakan di China dan suntikan Covid-19 terkemuka yang diekspor oleh negara tersebut.

Sementara, Hong Kong telah menggunakan vaksin Sinovac dan Pfizer-BioNTech.

Artikel Terkait