Intisari-online.com - Insiden yang terjadi di Kazakhstan telah memaksa militer Rusia untuk memadamkan pemberontakan.
Presiden Kazakhstan Tokarev, juga memerintahkan untuk melepaskan tembakan pada pemberontak.
Termasuk pada pasukan Rusia yang diturunkan di lokasi kejadian.
Pasukan terjun payung elit Rusia hanya membutuhkan 48 jam untuk membebaskan sebagian besar fasilitas utama di Almaty, kota terbesar di Kazakhstan, termasuk bandara sipil.
Menurut surat kabar Rusia Avia.pro, pasukan terjun payung Rusia dan pasukan khusus Kazakh telah melakukan pukulan.
Dengan tujuan untuk menghancurkan ratusan pejuang teroris, dengan cepat menstabilkan situasi di kota Almaty.
Hanya dalam beberapa jam setelah hadir di Kazakhstan atas permintaan pemerintah negara ini, pasukan elit Rusia memberikan pukulan telak, memaksa para teroris untuk mundur.
Pada 6 Januari 2022, teroris masih memiliki kendali penuh atas bandara terbesar Kazakhstan di Almaty dan banyak fasilitas penting.
Sekitar 3.000 pasukan terjun payung Rusia mendarat di Kazakhstan, mulai siang hari di hari yang sama.