Penulis
Intisari-online.com - Fasilitas uji Angkatan Udara AS di Groom Lake, Nevada umumnya dikenal sebagai Area 51 adalah tempat, dengan rumor benda terbang tak dikenal (UFO) muncul.
Majalah National Interest pada 7 Januari melaporkan bahwa Pentagon ingin menjaga Area 51 dari mata publik karena ini adalah area yang berisi banyak jenis pesawat eksperimental, bahkan berpotensi dengan glider over negative (HGV).
Area 51 begitu misterius sehingga pada April 2019, Rusia mengirim pesawat mata-mata Tupolev-154M untuk memata-matai fasilitas ini.
Militer AS memperluas Area 51 yang sebelumnya hanya mencakup lapangan terbang kecil, untuk menguji pesawat mata-mata Lockheed U-2 pada tahun 1955.
Saat ini, fasilitas tersebut berada dalam jarak 37-40 km dari wilayah udara, terbatas pada fasilitas pelatihan dan pengujian di Nevada yang membentang lebih dari 11.600 kilometer persegi.
Beberapa pangkalan AS lainnya yang terletak di dekat Area 51 termasuk Pangkalan Angkatan Udara Nellis dan fasilitas uji Tonopah, yang terakhir adalah situs dari banyak program rahasia Pentagon.
Menurut The National Interest, peran awal Area 51 adalah membantu mengembangkan pesawat mata-mata U-2 dan A-12 CIA.
Area 51 juga dikatakan sebagai tempat penyimpanan jet tempur bekas Soviet. Pada tahun 1966, Israel memperoleh MiG-21 dari pilot Irak yang membelot.
Pada tahun 1968, dua pilot Suriah yang menerbangkan MiG-17F tersesat dan salah mendarat di Israel.
Ketiga pesawat ini dikirim ke Groom Lake, Nevada untuk menguji kemampuan mereka menghadapi pesawat tempur Amerika, termasuk pesawat tempur F-4 Phantom.
Pada 1970-an, unit khusus Angkatan Udara AS 6513 Test Squadron (juga dikenal sebagai "Red Hat") terus melakukan penilaian terhadap bekas pesawat tempur Soviet.
Namun, pada tahun 1984, Jenderal Richard Bond dari Angkatan Udara AS memutuskan untuk menguji pilot MiG-23BN "Flogger" dan kehilangan kendali atas pesawat, yang mengakibatkan kematiannya. Bond adalah pilot Angkatan Udara AS kedua yang tewas saat menguji MiG-23 dalam dua tahun.
Beberapa foto dan video menunjukkan AS menguji pesawat MiG-29 dan Su-27 di atas Area 51 untuk menguji batas kemampuan para insinyur Rusia.
Pada 1990-an, sejumlah penulis penerbangan terkemuka mengungkapkan bahwa AS memiliki kendaraan bernama "Aurora" yang bisa terbang 5 kali kecepatan suara.
Namun, tidak ada bukti nyata bahwa AS menguji kendaraan ini di Area 51.
National Interest melaporkan bahwa Area 51 juga merupakan tempat uji coba pesawat siluman Boeing Bird-of-Prey dengan mesin dan badan pesawat yang dilindungi dengan hati-hati tanpa bagian ekor pesawat konvensional.
Angkatan Udara AS melakukan 39 penerbangan uji antara 1996-1999 sebelum meluncurkan Boeing Bird-of-Prey pada 2002.
Sekarang dipajang di museum Angkatan Udara AS di Dayton, Ohio.
Jenis pesawat lain yang muncul di Area 51 adalah pesawat tak berawak (UAV) Lockheed P175 Polecat.
P175 terlihat seperti miniatur pembom siluman B-2 dengan sayap selebar 27 m, memiliki kemampuan serangan dan pengawasan serta kapasitas muatan berton-ton.
UAV siluman ini diuji pada tahun 2006 tetapi pada bulan Desember tahun itu, sistem kendali jarak jauh pesawat tidak berfungsi sehingga menyebabkannya jatuh ke tanah dan menghancurkan diri sendiri.
Pada tahun 2017, sebuah hanggar besar seukuran lapangan sepak bola ditemukan di Area 51. Beberapa pihak menjelaskan bahwa hanggar tersebut terkait dengan pengembangan pembom siluman B-21, penerus B-2 Spirit.
Namun, Angkatan Udara AS kemudian secara resmi mengumumkan bahwa B-21 akan diuji di pangkalan udara Tinkers (Oklahoma) dan Edwards (California).
Khususnya, sebuah laporan di Aviation Week pada tahun 2013 menyebutkan keberadaan drone Northrop-Grumman RQ-180 di Area 51.
Ini dikatakan sebagai "proyek berbiaya rendah" dan dapat digunakan, didanai oleh dana rahasia 2 miliar dollar AS.
Spesifikasi RQ-180 dikatakan mirip dengan RQ-4 Global Hawk dengan kemampuan siluman untuk menembus wilayah udara musuh dan menyebarkan serangan.
Selain itu, ada spekulasi tentang Pentagon yang mengembangkan kendaraan udara tak berawak supersonik SR-72 untuk peran pengawasan dan pengeboman.
Diyakini bahwa tempat yang ideal untuk menguji UAV ini tidak lain adalah Area 51.