Adityawarman semula dikirim guna menaklukkan wilayah-wilayah penting di Sumatra, seperti menurut penafsiran Slamet Muljana lewat bukunya, Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara (2005).
Adityawarman dikirim ke Sumatra oleh Tribhuwana dan di sana ia akhirnya menjadi raja bawahan Majapahit dengan gelar kehormatan Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa.
Lewat buku De wij-inscriptie op het Amoghapāça-beeld van Padang Candi (1907) karangan J.H.C. Kern, disebutkan jika kerajaan yang dipimpin oleh Adityawarman di tahun 1337 adalah Malayapura Swarnnabhumi, atau Kanakamedini.
Kerajaan ini berpusat di Dharmasraya, yang kini berada di Sumatra Barat.
Adityawarman adalah putra, atau beberapa juga menyebutnya cucu dari Dara Jingga.
Dara Jingga sendiri merupakan putri Raja Dharmasraya yang terdahulu, yaitu Srimat Tribhuwanaraja Mauliawarmadewa (1286-1316 M).
Dara Jingga dibawa ke Jawa setelah Ekspedisi Pamalayu di era Kertanegara di Kerajaan Singasari.
Kemudian pasca runtuhnya Singasari, Raden Wijaya yang menantu Kertanegara mendirikan Kerajaan Majapahit.
Beberapa sejarawan beranggapan Dara Jingga dipersunting oleh Raden Wijaya, tapi ada juga yang beranggapan ia dinikahi pejabat Singasari atau Majapahit lainnya.