Ya, seorang dewa yang bisa melakukan apapun sesuka hatinya.
Bahkan dia mewajibkan setiap rakyatnya, termasuk para Brahmana, untuk menyembahnya.
Dengan jumawa, dia mengklaim bisa hanya Dewa Syiwa yang bisa mengalahkannya.
Klaim itu dia buktikan ketika mampu berdiri di atas tombak tanpa jatuh ataupun terluka.
Tentu saja pendeta Hindu dan Buddha pun menolak perintah sang raja.
Karena tidak pernah sepanjang sejarah para Brahmana menyembah seorang raja.
Penolakan itu lantas membuat Kerjajaya murka dan tidak ragu untuk menyiksa para Brahmana hingga beberapa dari mereka meninggal duniaSementara para Brahmana yang berhasil kabur, langsung melarik diri ke Tumapel.
Di sana mereka mencari perlindungan dari Ken Arok, sang penguasa Tumapel.
Ken Arok memang tidak berhubungan baik dengan Kertajaya. Bahkan dia berniat melepaskan Tumapel dari Kerajaan Kediri.
Karena mendapat dukungan dari para Brahmana, Ken Arok pun menjadi raja di Tumapel.