Find Us On Social Media :

Pantas Saja Tidak Tahu Ada Manusia Lain Hidup di Bumi, Begini Kehidupan Suku Korowai di Indonesia yang Hidup 'Bertengger' di Atas Pohon Tinggi

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 5 Januari 2022 | 14:24 WIB

(Ilustrasi) Rumah Suku Korowai

Itu terjadi karena tidak pernah melihat mereka, dan orang luar disebut 'setan hantu'.

Kontak pertama yang didokumentasikan dengan dunia Barat adalah ketika sekelompok ilmuwan bertemu dengan anggota satu klan pada bulan Maret 1974.

Pada Mei 2006, pemandu wisata dan reporter Paul Raffaele memimpin kru TV Australia untuk bertemu dengan suku tersebut.

Para kru mengklaim bahwa mereka didekati oleh seorang pria yang memberi tahu mereka bahwa keponakannya yang berusia enam tahun telah dituduh sebagai dukun dan dalam bahaya akan dimakan.

Dalam sebuah artikel untuk Smithsonian, Raffaele mengatakan:

'Korowai adalah salah satu dari sedikit suku yang diyakini memakan daging manusia.'

'Kebanyakan Korowai masih hidup dengan sedikit pengetahuan tentang dunia di luar tanah air mereka dan sering bermusuhan satu sama lain.' 'Beberapa dikatakan membunuh dan memakan penyihir laki-laki yang mereka sebut "khakhua".'

Baca Juga: Dipercaya sebagai Keturunan 'Ular,' Begini Kehidupan Anak-anak Suku Vadi di India yang Sudah Bisa 'Menaklukkan' Ular Berbisa Sedini Mungkin

Baca Juga: Suku Pedalaman Ini Gemar Menari dengan 'Menggigit' Ular Hidup di Mulut Mereka, Bagian Ritual dari Tradisi yang Unik

Antropolog menduga bahwa praktik memakan sesama tidak lagi dilakukan oleh klan Korowai.

Rumah pohon mereka sering dibangun sekitar 12 meter di atas tanah.

Setiap satu dekade atau lebih, klan Korowai secara tradisional berkumpul untuk membangun rumah panjang untuk pesta dengan klan tetangga — sebuah ritual pembaruan.

Baca Juga: Berbeda dengan Lainnya, Misteri Bentuk Kepala Suku Amazon yang Khas dengan Kepala Agak Tinggi dan Wajah Lebar Ini Akhirnya Terpecahkan, Kok Bisa?

 Baca Juga: Legenda Tato Wajah Wanita Suku Chin di Myanmar untuk Kelabui Kecantikan Agar Tak Mudah Diculik, Kini Tinggal Generasi Terakhir Ini yang Memilikinya, Keberadaan Mereka Bakal Tercatat di Buku Sejarah

(*)