Intisari-Online.com - Sementara siswa sekolah menengah atas terkadang kesulitan mengerjakan soal jajaran genjang dan teori pitagoras, orang-orang dari suku jauh di Amazon dengan cepat memahami beberapa konsep dasar geometri.
Meskipun suku asli ini belum pernah melihat busur derajat, kompas, atau bahkan penggaris, sebuah studi mengungkap bahwa mereka memahami paralelisme dan sudut siku-siku.
Tak hanya itu, mereka juga paham menghitung jarak, sudut, dan hubungan lain di peta untuk menemukan objek tersembunyi.
Temuan ini menunjukkan semua manusia, terlepas dari bahasa atau sekolah, punya intuisi terhadap pengetahuan geometris.
"Sementara konsep geometris dapat diperkaya dengan perangkat khusus budaya seperti peta, di bawah variabilitas ini terdapat seperangkat konsep geometris yang diberikan," kata rekan penulis studi Elizabeth Spelke dari Universitas Harvard sebagaimana dilansir Live Science.
"Konsep tersebut memungkinkan orang dewasa dan anak-anak tanpa pendidikan formal untuk mengkategorikan bentuk geometris dan menggunakan hubungan geometris untuk mewakili tata ruang sekitarnya."
Studi ini dirinci dalam jurnal Science edisi 20 Januari tahun 2006.
Spelke dan rekan-rekannya memberikan dua set tes selama dua kunjungan ke orang Munduruku, yang tinggal di daerah terpencil di sepanjang Sungai Cururu di Brasil.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR