Penulis
Intisari-Online.com - Spekulasi mengenai makam tersembunyi di dalam Piramida Agung Mesir Khufu pernah mencuat pada 2015.
Spekulasi itu berangkat dari penemuan yang disebut anomali termal oleh tim yang memindai piramida.
Mereka menemukan ruang terbuka yang belum teridentifikasi yang bisa menjadi bukti sebuah makam.
Para ilmuwan dan penjelajah telah mencari makam yang belum ditemukan di dalam Piramida Besar sejak abad ke-19.
Pada tahun 1830-an, seorang penjelajah bahkan menggunakan bubuk mesiu untuk meledakkan dan mencoba mengungkap makam serta ruang tersembunyi.
Waktu itu proyek Scan Pyramids dilakukan oleh tim besar yang mencakup kontributor dari universitas, perusahaan dan Kementerian Purbakala Mesir.
Menggunakan pencitraan termal, radiografi, dan rekonstruksi 3D, tim mengumpulkan data tentang Piramida Agung Khufu, piramida Khafre (yang juga di Giza) serta dua piramida yang terletak di situs Dahshur yang disebut piramida Merah dan Bengkok (kedua piramida itu dibangun oleh firaun Snefru).
Piramida Agung Khufu disebut "Piramida Besar" karena merupakan piramida terbesar di dunia.
Piramida Khafre terletak di sampingnya di Giza.
Piramida yang dipindai mewakili tiga generasi firaun Mesir yang memerintah lebih dari 4.500 tahun yang lalu.
Snefru adalah ayah dari Khufu, sedangkan Khafre adalah cucu Snefru.
Data yang dikumpulkan tim dapat membantu ahli Mesir Kuno menentukan bagaimana piramida dibangun dan bagaimana bangunan piramida berevolusi dari waktu ke waktu.
Data tersebut juga dapat membantu para peneliti mendeteksi keberadaan ruang atau makam tersembunyi.
Kemudian Kementerian Purbakala mengumumkan bahwa pemindaian termal telah mengungkap bahwa keempat piramida memiliki anomali termal, atau variasi suhu di area piramida tertentu.
Kementerian menunjukkan bahwa ada banyak kemungkinan penjelasan untuk variasi ini.
Hal itu termasuk arus udara internal, penggunaan bahan bangunan yang berbeda dan, tentu saja, keberadaan ruang yang belum ditemukan di dalam piramida.
Pemindaian Piramida Besar mengungkapkan variasi suhu di sisi timur piramida di permukaan tanah serta di bagian atas struktur.
Sekali lagi, ada banyak kemungkinan penjelasan untuk variasi ini.
Namun demikian, temuan tersebut telah meningkatkan kemungkinan bahwa ada area terbuka yang belum ditemukan.
Area tersebut berpotensi adanya makam, di dalam Piramida Besar.
Menteri Purbakala Mesir waktu itu Mamdouh el-Damaty membawa tim ilmuwan dan jurnalis ke salah satu anomali (terletak di dekat permukaan tanah) dan berspekulasi tentang apa yang mungkin ada di baliknya.
"Di baris pertama batu piramida, mereka semuanya seragam. Kemudian kami datang ke sini dan menemukan bahwa ada perbedaan formasi," kata el-Damaty kepada para ilmuwan dan jurnalis, seperti dilansir Associated Press.
Dia menjelaskan bahwa mungkin ada area terbuka di belakang batu piramida.
Sebuah makam?
Anggota proyek Scan Pyramids tidak mengklaim telah menemukan makam yang belum ditemukan di piramida.
Meskipun pengukuran suhu menunjukkan kemungkinan area terbuka, el-Damaty tidak pernah menentukan ruang seperti itu adalah makam.
Meski begitu, gagasan bahwa situs pemakaman yang belum ditemukan tersembunyi di dalam Piramida Besar sudah ada sejak bertahun-tahun dan jauh sebelum pekerjaan proyek Scan Pyramids.
(*)