Penulis
Intisari-Online.com - Mumi Firaun Mesir Kuno selalu menarik perhatian para arkeolog.
Ini karena mumiFiraun Mesir Kuno masih tersimpan rapi meski sudah terkubur selama ribuan tahun.
Tidak heran ada banyak penemuan mumi Firaun Mesir Kuno pada zaman modern.
Salah satunya adalah mumi ini.
Bahkan untuk pertama kalinya dalam ribuan tahun, mumi Firaun Mesir Kuno dibuka.
Tenang, bukan langsung membukanya dengan tangan sendiri, melainkan"dibuka" secara digital.
Mumi Firaun Mesir yang dibuka adalah mumi Amenhotep I.
Amenhotep I merupakan Raja Mesir Kuno yang memerintah dari tahun 1525 hingga 1504 SM.
Muminya ditemukan di sebuah situs di Deir el-Bahari 140 tahun yang lalu.
Situs Deir el-Bahari merupakan kompleks kuil dan makam kamar mayat yang terletak di tepi barat Sungai Nil, di seberang kota Luxor, Mesir.
Atau kita sering menyebutkan Lembah Para Raja Mesir.
Sejak ditemukan,para arkeolog telah menahan diri untuk tidak membukanya.
Ini untuk melestarikan topeng wajah dan perban yang indah.
Tapi kini mereka harus membukanya agar bisamengungkapkan informasi yang sebelumnya tidak diketahui tentang firaun dan penguburannya.
Pada akhirnya, para arkeolog membuka mumiAmenhotep I dengan pemindaian computed tomography (CT).
"Kami harus melihat wajah raja yang telah terbungkus selama lebih dari 3.000 tahun," kata Dr Sahar Saleem, profesor radiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Kairo dan penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Medicine kepada bbc.com pada Rabu (29/12/2021).
Apa yang para arkeolog temukan?
Dr Saleem mengatakan hal pertama yang mengejutkannya adalah bagaimana fitur wajah Amenhotep I mirip dengan ayahnya Ahmose I, firaun pertama dari Dinasti ke-18 Mesir kuno.
Misalnya dagu yang kecil, hidung yang kecil, rambut keriting, dan gigi atas yang sedikit menonjol.
Para peneliti juga menetapkan bahwa Amenhotep I tingginya sekitar 169cm dan dia berusia sekitar 35 tahun ketika dia meninggal.
Dr Saleem mengatakan hasil pemindaian menunjukkan dia dalam kondisi fisik yang sangat baik dan dalam kesehatan yang baik pada saat kematiannya, tanpa tanda-tanda luka atau cacat karena penyakit.
Itu menunjukkan dia meninggal karena infeksi atau virus.
Para peneliti dapat memperoleh wawasan tentang mumifikasi dan penguburan Amenhotep I.
Termasuk bahwa dia adalah firaun pertama yang lengannya terlipat di dadanya dan otaknya tidak diangkat.
Pemindaian juga menunjukkan bahwa mumi itu menderita beberapa luka post-mortem yang kemungkinan disebabkan oleh para perampok kuburan.
Bagianlain yang lebih mengejutkan lagi adalah Amenhotep I mengenakan30 jimat dan ikat pinggang emas "unik" dengan manik-manik emas.
Kini,Mumi Amenhotep I kembali dimakamkan oleh para pendeta di Deir el-Bahari Royal Cache.
Itu semua agar menjaga mereka tetap aman.