Find Us On Social Media :

Tradisi ‘Piring Bibir’ alias ‘Bibir Dower’, Standar Kecantikan Tersendiri bagi Para Wanita di Suku-suku Ethiopia, Dianggap Sebagai ‘Ritus Peralihan’, Lambang Kesuburan, Ataukah Menjelek-jelekkan?

By K. Tatik Wardayati, Senin, 3 Januari 2022 | 13:50 WIB

Tradisi lip-plate, pelat bibir, atau piring bibir, suku Mursi di Ethiopia, Afrika

Oleh karena itu, itu bisa dianggap sebagai respons terhadap kolonialisme.

Meskipun peradaban semakin maju di seluruh dunia saat ini, namun tradisi pelat bibir ini terus ada.

Bagi orang luar, penggunaan piring bibir terlihat seperti mutilasi kulit, tetapi penggunanya secara tradisional melihatnya dari pandangan yang berbeda.

Mereka melihatnya sebagai bentuk ekspresi dan seni.

Lalu, terbuat dari apakah pelat bibir atau piring bibir itu?

Pelat bibir juga disebut sebagai cakram atau sumbat bibir.

Ini biasanya terbuat dari kayu atau tanah liat dan berukuran sekitar 4-5 sentimeter.

Agar pas pada bibir, maka dua hingga empat gigi dicabut dari mulut.

Piring keramik pada awalnya ditempatkan setelah bibir dipotong dan ketika sembuh, piringan yang sedikit lebih besar dipasang di bibir.

Baca Juga: Jadi Sisa-sisa Masyarakat Terakhir Majapahit, Inilah Suku Tengger yang Layaknya Hidup Bersembunyi untuk Meneruskan Budaya Leluhur Majapahitnya