Find Us On Social Media :

Upaya Kudetanya Gagal, Donald Trump Kini Bersiap 'Bertarung' Lawan Badan Hukum Amerika yang Keramat Ini untuk Tetap Bisa 'Nyapres' di Pemilu 2024 Walaupun Hapuskan Sejarah Bila Perlu

By May N, Senin, 27 Desember 2021 | 19:19 WIB

Pasukan Garda Nasional istirahat di parkiran Gedung Capitol

Intisari - Online.com - Hampir setahun setelah upaya kudetanya yang gagal, kebiasaan Donald Trump untuk menempatkan ambisi politiknya di atas kebenaran dimainkan lagi.

Donald Trump kini bersama rekan-rekannya mencari cara menunda dan menyangkal penyelidikan komite terpilih DPR atas kekacauan 6 Januari di Gedung Capitol AS.

Kampanye halangan Trump, yang kini sudah mencapai Mahkamah Agung AS, menimbulkan pertanyaan mengenai apakah panel itu yang sudah menghadapi tenggat waktu untuk masa pemerintahan tahun depan, akan memenuhi tujuannya guna mencatat sejarah upaya Trump membatalkan pemilihan.

Orang lingkar dalam Trump kini fokus dalam sebuah strategi mencegah perhitungan komprehensif atas salah satu hari paling mengerikan di Amerika Serikat (AS) dan mencari cara menghapus sejarah saat Trump bersiap untuk menjalankan kampanye menjadi Presiden AS lagi.

Baca Juga: Pernah Ditawari Rp28 Triliun Saja Indonesia Tolak Mentah-mentah Jalin Hubungan dengan Israel, Kini Indonesia Kembali Didesak Menjalin Hubungan dengan Israel, Tapi Begini Jawaban Menlu

Dilansir dari CNN, upaya panel untuk masuk ke dalam dunia Trump dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di Sayap Barat pada 6 Januari semakin intens menuju Natal 2021 ini.

Penyelidikan mereka menawarkan pandangan baru ke hal-hal yang baru dibahas.

Trump sementara itu merespon dengan meningkatkan strateginya menyangkal kebenaran.

Sudah jelas sekarang anggota komite sedang mencoba membangun gambaran rinci mengenai apa yang dikatakan, dilakukan dan dipikiran Trump menuju kekacauan 6 Januari dan pada jam-jam ketika gedung Capitol diserbu setelah ia 'melepaskan' pasukan pendukungnya dengan kebohongan mengenai kecurangan pemilu.

Baca Juga: Doyan Tumpahkan Darah di Berbagai Negara dengan Dalih Tegakkan Demokrasi, Amerika Serikat Kini Malah Disebut Sebagai Negeri Anokrasi, Gara-gara Trump?