Find Us On Social Media :

Demi Akses ke 'Harta Karun' di Afrika, China Lakukan Ini Meski Diperingatkan Dapat Mengancam Spesies Langka dan Merusak Pasokan Air Bagi Jutaan Orang

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 26 Desember 2021 | 10:44 WIB

Aktivis lingkungan memperingatkan bahwa spesies langka dan pasokan air bagi jutaan orang terancam.

Para aktivis memperingatkan bahwa tambang baru akan membahayakan ekosistem hutan yang rentan.

Lebih jauh, praktik seperti itu juga membahayakan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Pada tahun 2018, China berjanji untuk membangun jalan dan jembatan senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun di Ghana sebagai imbalan atas akses ke bauksit dari tambang yang diusulkan di Atewa Range Forest.

Bauksit digunakan dalam pembuatan aluminium.

Baca Juga: Meski 'Alergi' dengan Pengaruh Kebudayaannya, Namun Perihal Rudal Balistik China Ketahuan oleh Intel AS Tengah Bantu Arab Saudi Memproduksi dengan Transfer Skala Besar

Kebijakan China terhadap Afrika, yang dianggap oleh banyak orang sebagai bentuk neokolonialisme.

Hal itu didasarkan pada pembelian bahan mentah dengan imbalan investasi dan pinjaman untuk proyek infrastruktur (sebagian besar dengan tenaga kerja dan material China) di negara-negara target.

Menurut China Global Investment Tracker, China telah menginvestasikan US$ 211 miliar di Afrika selama 15 tahun terakhir.

China Africa Research Initiative dari Universitas Johns Hopkins memperkirakan bahwa China meminjamkan US$ 143 miliar kepada 49 negara bagian Afrika antara tahun 2000 dan 2017.

Baca Juga: Petinggi WHO Akhirnya Buka Suara Beri Perunjuk Kapan Covid-19 Akan Segera Berakhir, Namun Pakar dari China Justru Beri Tanggapan Mengejutkan Ini