Find Us On Social Media :

Sosoknya Bak Laki-laki Perkasa, Inilah Rudrama Devi, Ratu Prajurit dari Dinasti Kakatiya, Penguasa Wanita Pertama India Selatan, Pertahankan Kerajaannya dari Musuhnya Hingga 15 Hari Berperang

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 23 Desember 2021 | 14:10 WIB

Rudrama Devi, pahlawan dari dinasti Kakatiya India Selatan.

Intisari-Online.com – Tidak hanya orang Indonesia yang harus berjuang untuk kemerdekaan bangsanya, banyak orang di negara lain pun telah berjuang dan mengorbankan hidup mereka untuk kemerdekaan.

Beberapa dari mereka bahkan dilupakan, sementara yang lain menjadi simbol kebebasan dan kemerdekaan.

Seorang wanita luar biasa dalam sejarah India kuno tampil menjadi simbol kebebasan dan kemerdekaan.

Dialah Rudrama Devi, seorang ratu prajurit dari Dinasti Kakatiya.

Baca Juga: Senjatanya Para Dewa dari India Kuno yang Satu Ini Konon Mampu Mengeluarkan Petir dan Melesat dalam Pusaran Halilintar

 

Ratu Rudrama Devi memerintah antara tahun 1262 dan 1289.

Dia terkenal karena menjadi penguasa wanita pertama yang naik takhta di India Selatan.

Dengan melakukan hal tersebut, dia membuka babak baru dalam sejarah India.

Kehidupan dan presasinya menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Baca Juga: Temui Krishnadevaraya: Raja India Kuno Berkekuatan Militer Luar Biasa yang Juga Pecinta Seni, Namun Akhir Kekuasaannya Menyedihkan

 

Dinasti Kakatiya India Selatan berlangsung mulai sekitar tahun 1163 hingga 1323.

Para penguasa mereka menelusuri nenek moyang mereka hingga Durjaya, seorang kepala suku legendaris dari kerajaan Andhra.

Ibukota dinasti itu berada di Orugallu, sekarang dikenal sebagai Warangal, kota terbesar kedua di Telangana.

Setelah menggantikan Chalukya Timur dari Vengi, Kakatiya membangun kuat dinastinya di wilayah tersebut, mengarah ke sebagian besar wilayah Deccan timur.

Pada puncaknya, Dinasti Kakatiya memerintah Telangana dan Andhra Pradesh, dan sebagian Karnataka timur dan Odisha selatan.

Meski demikian ada sedikit informasi yang kontradiktif terkait aturan Rani Rudrama Devi.

Dia naik takhta pada tahun 1259 M, tetapi ayahnya, Ganapati Deva terus memerintah kerajaannya selama sepuluh tahun berikutnya.

Sebagai seorang wanita, tidak mudah bagi Rudrama Devi diterima sebagai penguasa Dinasti Kakatiya.

Namun, dia tidak diragukan lagi layak untuk gelar dan tanggung jawab sebagai seorang raja.

Baca Juga: 9 Pria Misterius, Legenda Perkumpulan Rahasia India Kuno, Kuasai Alkimia Hingga Gravitasi

 

Pada usia 15 tahun, Rudrama Devi menunjukkan bahwa dia memiliki apa yang diperlukannya untuk menjadi seorang penguasa.

Dia tertarik pada politik, akrab dengan tempat-tempat asing, dan seni perang.

Dia juga bisa menunggang kuda, bertarung dengan pedang dan senjata lainnya, dan menerima pelatihan prajurit sejati.

Rudrama Devi juga seorang wanita muda yang cerdas dan cantik yang bisa membaca, menulis, dan menari, serta memahami nilai seni dan budaya.

Lalu, apa lagi yang bisa diminta ayahnya ketika menemukan bahwa dia pantas menjadi penerus takhta?

Keputusan sang ayah untuk menobatkan putrinya, Rudrama Devi, sebagai penggantinya adalah berani tetapi juga tidak ortodoks.

Ganapati Deva tidak memiliki anak laki-laki, maka mengangkat Rudrama Devi sebagai Ratu kerajaannya menjadi pilihan yang logis, bahkan jika banyak yang tidak menyetujui keputusannya.

Kekuatan dan tekad Ratu Rudrama Devi serta dia memperlihatkan citra laki-laki sebagai seorang raja, membuat pemerintahannya lebih mudah.

Dia cukup bijaksana untuk merekrut prajurit yang bukan bangsawan, memberi mereka hak atas pendapatan pajak tanah sebagai imbalan atas dukungan mereka.

Baca Juga: 4 Rahasia Kesehatan India Kuno yang Bikin Bugar Fisik dan Mental, Mudah Dilakukan Lho!

 

Dengan melakukan itu, dia menjadi populer di masyarakat, melansir ancient pages.

Kakatiya meninggalkan warisan besar di belakang mereka, dan tanah di mana mereka berada, meninggalkan prasasti dan budaya mereka.

Lima patung Kakatiya yang langka ditemukan di dekat sebuah kuil di Telangana.

Ratu Rudrama Devi disebutkan dalam salah satu dari banyak prasasti di Uma Maheswaram.

Namanya juga muncul pada prasasti Potugallu di Karimnagar pada tahun 1235 M dan prasasti Yaleshwar tahun 1246 M.

Pernikahan Ratu Rudrama Devi dengan Virabhadra, putra Raja Indushekhara dari Nidadavolu pada tahun 1235 M, kemungkinan besar merupakan pengaturan politik yang dirancang oleh ayahnya untuk aliansi.

Pasangan itu memiliki dua putri bernama Mummadamba dan Ruyamma, keduanya diadopsi.

Virabhadra kemudian meninggal pada usia muda dalam pertempuran.

Pemerintahan Ratu Rudrama Devi menantang pemberontakan internal yang dilakukan oleh mereka yang tidak mau tunduk pada penguasa wanita.

Baca Juga: Inilah Olahraga Kabaddi, Olahraga Asyik yang Jarang Diketahui Orang

 

Ketika dia mengunjungi kuil bernama Mogilicharla bersama putrinya, pemberontak menyerang benteng dan mencoba mendudukinya dengan paksa.

Ada masalah militer eksternal lain yang harus dihadapi Ratu Rudrama Devi.

Ancaman terbesar datang dari barat dan Mahadeva, seorang penguasa dinasti Seuna wilayah Deccan yang menyerang kerajaan tetangga.

Ketika Mahadeva menyerbu kerajaan Kakatiya dan merebut ibukotanya Warangal, Ratu Rudrama Devi melakukan semua yang dia bisa untuk mempertahankan kerajaannya.

Dengan berani Rudrama Devi melawan Raja Mahadeva selama 15 hari sampai dia mengalahkannya.

Baca Juga: Mengapa Bumi Bergoyang? Karena Kura-kura Bergerak, Begitu Kata Orang India Kuno!

 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari