Find Us On Social Media :

Salah Satunya Sampai Terukir Abadi dalam Kronik China, Inilah Tiga Wanita Penguasa Majapahit, Ada yang Kejeliannya Jadi Kunci Kedigdayaan Majapahit

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 22 Desember 2021 | 12:25 WIB

Wanita paling berpengaruh di Kerajaan Majapahit: Gayatri, Tribhuwana Tunggadewi, Sri Suhita.

Raden Wijaya kemudian menaklukkan Kediri pada 29 April 1293, Gayatri dan ketiga saudaranya diselamatkan oleh Raden Wijaya, yang kemudian menikahi keempatnya, lalu dibawa ke Majapahit.

Setelah dinobatkan menjadi raja Majapahit, Raden Wijaya yang bergelar Krtarajasa Jayawardhana mempersunting Gayatri dan menganugerahinya gelar Rajapatni atau Pendamping Raja.

Kerajaan baru Majapahit ini dibangun oleh Raden Wijaya dan Gayatri, yang wilayahnya meliputi Kediri, Madura, dan Singasari, dengan ibukota Majapahit.

Namun, Raden Wijaya akhirnya mangkat karena penyakit tumor ganas pada usia 46 tahun.

Jayanegara, putranya dari selir Dara Petak, yang adalah puteri Melayu, naik takhta menggantikan Raden Wijaya.

Jayanegara naik takhta menggantikan Raden Wijaya, karena permaisuri tidak memiliki seorang putra, sehingga dia sebelumnya diangkat sebagai putra mahkota meski adalah anak dari seorang selir yang bukan keturunan Kertanegara.

Karena keinginan Jayanegara untuk menikahi dua adik tirinya, yaitu putri dari Gayatri dan Wijaya, membuat hubungannya dengan Gayatri menegang.

Menggunakan pengaruhnya, Gayatri kemudian bersekongkol dengan Gajah Mada untuk menyingkirkan Jayanegara, yang kemudian berhasil dibunuh lewat tangan  Ra Tanca.

Tribhuwana Tunggadewi, anak perempuan Gayatri kemudian diangkat menjadi penguasa Majapahit menggantikan Jayanegara yang tidak memiliki keturunan.

Baca Juga: Paksa Gajah Mada Gunakan Cara 'Culas' saat Niat Busuknya Jalin Hubungan Sedarah Terendus, Inilah Jaya Negara, Raja Majapahit yang Meregang Nyawa Usai Lecehkan Seorang Wanita